Dapat 3 'PR' dari Jokowi, Menteri AHY Kumpulkan Semua Petinggi BPN Hari Ini

Kamis, 22 Februari 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menjabat sebagai Menteri Agraria Tata Ruang/BPN setalah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2).

Hari ini Kamis (22/2), AHY berencana mengumpulkan semua jajaran petinggi kementerian untuk pertama kalinya sebagai Menteri Agraria Tata Ruang/BPN. Dia bakal memaparkan program kerjanya sekaligus mendengar masukan dari para anak buahnya.

Baca Juga:

Jokowi Lantik AHY dan Hadi Tjahjanto

“Saya ingin mendengar secara lebih detail dan lengkap apa yang dikerjakan oleh masing-masing dirjen," kata AHY, kepada wartawan di kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, kemarin.

Putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu menjelaskan di Kementerian ATR/BPN ada tujuh Ditjen yang masing-masing punya kekhususan dan prioritas yang perlu dia ketahui.

“Paling tidak, dengan mendapatkan gambaran besok itu, saya punya mapping yang lebih lengkap dan harus melakukan apa, termasuk prioritasnya. Baru itu bisa kita jalankan dengan baik," tutur AHY.

Baca Juga:

SBY Beri Restu untuk AHY

Perahi gelar Adhi Makayasa lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan 2000 itu juga ingin mendengarkan program kerja yang saat ini menjadi fokus di Kementerian ATR.

"Isu-isu termasuk juga sejumlah tantangan yang harus saya cepat pahami lebih lanjut," imbuh pria yang mundur dari TNI AD dengan pangkat terakhir mayor itu.

Baca Juga:

3 Pekerjaan yang Harus Dibereskan AHY di Bidang Pertanahan

Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan tiga pekerjaan rumah (PR) khusus kepada AHY yang harus dibenahi selama memimpin Kementerian ATR/BPN. "Saya tadi sampaikan tiga hal ke Pak Menteri BPN (AHY) yang pertama berkaitan dengan sertifikat elektronik harus didorong agar lebih masif," ujar Presiden kepada wartawan di Istana Negara, Rabu (21/2).

Kedua, Jokowi juga meminta target penyelesaian hak guna usaha (HGU) perdagangan karbon karena banyak yang ingin masuk berinvestasi. Terakhir, Jokowi juga meminta Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) diperbanyak dengan target 120 juta PTSL. (Knu)

Baca Juga:

PKS Ingatkan AHY Banyak 'PR' di Kementerian ATR/BPN

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan