Damai Ajalah Bunda, Mengelola Stres Ternyata Penting Bagi Kesehatan Mental

Rabu, 30 Maret 2022 - Iftinavia Pradinantia

MENJADI ibu bahagia merupakan impian semua perempuan. Meski demikian, keinginan menjadi ibu sempurna tidak selalu berjalan lancar.

Ketika tidak bisa memenuhi ekspektasi tersebut, para ibu mudah merasa tidak berguna. "Feeling guilty itu membuat perasaan enggak nyaman. Dalam tingkatan lebih lanjut bisa menimbulkan keputusasaan dan terakhir mengisolasi diri," ujar psikolog keluarga, Nafisa Alif A, MPsi dalam acara Mama's Choice Media Gathering, Wonder Mama Camp 2022.

BACA JUGA:

Mendamaikan Diri Saat Jadi Korban Momshaming Akibat Operasi Caesar

ibu
Hati-hati depresi pada ibu. (Foto: Pexels/Amina Filkins)

Perasaan depresi biasa dialami para ibu muda, kemudian menimbulkan sejumlah gejala baik psikis maupun fisik. Gejala psikis biasa timbul misalnya kehilangan minat, menangis berhari-hari, kemarahan meledak-ledak, dan sensitif. Sementara gejala fisik, di antaranya nafsu makan berkurang, tidur terganggu, mual, sakit perut, dan pusing.

"Untuk gangguan makan bisa tidak nafsu makan sama sekali atau justru makan tidak terkontrol. Sementara gangguan tidurnya bisa berupa insomnia (sulit tidur) atau hipersomnia (tidur berlebihan). Hal tersebut bisa menyebabkan timbangan turun drastis atau naik drastis," terangnya.

Jika sudah mengalami gejala tersebut, Nafisa menyarankan para ibu untuk menemui tenaga profesional. "Coba dikonsultasikan ke psikolog atau psikiater. Biasanya, pas dideteksi akar masalahnya memang biasanya di pikiran," sebutnya.

ibu
Ibu perlu kelola stres (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

Terdapat beberapa daftar perubahan perilaku pada orang depresi. Nafisa memberi sejumlah daftar tentang perubahan perilaku dan perubahan fisik mengindikasi adanya depresi pada diri.

Perubahan fisik misalnya otot terasa tegang, nafas dan detak jantung terasa cepat, sakit kepala atau perut, perubahan tidur atau nafsu makan, dan sering lelah.

Sementara perubahan perilaku misalnya menarik diri dari orang lain, minum kopi atau merokok berlebihan, sulit untuk lebih tenang seperti biasanya. "Cari tahu apakah berkelanjutan? Kalau cuma sesekali masih wajar. Bisa jadi itu karena bad day atau PMS," ucapnya.

bu
Cari tahu dampak stres (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

Lantas, bagaimana cara meredakan rasa stres dan tidak nyaman? Hal pertama dan paling utama, tentu saja dengan mevalidasi perasaan kita. "Namanya perasaan jangan diabaikan. Seringnya ibu-ibu merasa harus kuat enggak boleh sedih padahal ibu juga manusia. Sama kayak ayah sama kayak anak-anak bisa sedih bisa letih."

Cara validasi perasaan melalui bicara dengan diri sendiri. Validasi diri, dilansir Psychology Today, berarti menerima pengalaman, pikiran, dan perasaan sepenuhnya. Bukan berarti pula validasi diri membenarkan segala perbuatan. Tidak perlu mentah-mentah membenarkan perasaan ganjil, tapi perlu setidaknya menerima.

Sadari kalau diri sedang berproses, dan segala pikiran bahkan dirasa tak enak pun bagian dari proses tersebut. Sebaiknya jangan melawan apalagi menolak perasaan tersebut karena dapat menambah rasa cemas dan sebagainya.

Selanjutnya, sampai batas mana seseorang merasa butuh bantuan? Ketika merasa tanda-tanda di atas terjadi terlalu sering dan berkelanjutan. "Kalau kita sudah melakukan pencegahan maksimal dan sudah konsisten namun masih enggak nyaman seeking for help. Supaya enggak terlambat," pungkasnya.(avia)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan