Cegah Kacamata Berembun saat Pakai Masker

Jumat, 03 September 2021 - Iftinavia Pradinantia

MASKER sudah menjadi benda wajib yang harus dikenakan semua orang di masa pandemi. Bagi mereka yang berkacamata, masalah baru muncul saat memakai masker: kacamata berembun.

Kamu yang berkacamata mungkin sering memperhatikan bahwa napasmu berembus ke atas dan membuat kacamata berkabut. Itu merupakan kejadian umum bagi banyak orang. Ada sejumlah faktor dapat menyebabkannya, mulai dari cuaca hingga kualitas masker. Untungnya, ada beberapa cara agar kacamata tidak berembun saat mengenakan masker.

1. Kencangkan masker di sekitar wajahmu

kacamata
Kencangkan masker ke seluruh wajah (Sumber: Pexels/Cedric Fauntleroy)

Napas yang mengalir ke atas bisa menjadi indikasi bahwa maskermu tidak cukup kencang di sekitar pangkal hidung. Jika kamu mengenakan masker dengan pita logam di bagian atas, sesuaikan dengan kontur wajah.

"Jika kamu mengenakan masker kain yang dapat disesuaikan, coba kencangkan," saran Dr. Richard Martinello, profesor penyakit menular di Yale School of Medicine di New Haven, Connecticut.

"Dengan masker medis, seperti N95, seharusnya hanya ada sedikit atau tidak ada napas yang keluar, tetapi untuk masker kain biasa yang disarankan untuk dipakai oleh masyarakat, beberapa kabut adalah "normal," ujar Martinello seperti dilansir TODAY.

2. Sesuaikan posisi masker dan kacamata

kacamata
Sisipkan masker di bawah kacamata (Sumber: Pexels/Pavel Danilyuk)

Kamu juga dapat menurunkan sedikit masker sehingga aliran napasmu sedikit lebih rendah. Namun jangan terlalu jauh menurunkannya karena masker tetap harus menutupi sebagian besar hidung dan seluruh mulut.

Kamu juga dapat mengangkat kacamata dan menyisipkan masker di bawah kacamata sebelum meninggalkan rumah. Hindari menyentuh wajah sekalipun di tempat umum.

3. Tambahkan filter

masker kain
Tambahkan filter HEPA di bawah masker kain (Sumber: Pexels/Sarah Chai)

"Banyaknya napas yang keluar dan mengaburkan kacamata mungkin berarti bahwa maskermu tidak memadai," jelas Joel Burken, Ph.D, ketua departemen teknik sipil, arsitektur dan lingkungan di Universitas Sains dan Teknologi Missouri.

Jika kamu menggunakan filter, coba filter yang memungkinkan lebih banyak udara mengalir. Penelitian awal Burken telah menemukan bahwa filter HEPA bekerja paling baik. Jika maskermu buatan sendiri dan kamu dapat melapisinya dengan filter HEPA cobalah itu.

4. Pilih masker dengan bahan yang berbeda

Masker
Ragam masker (Sumber: Pexels/CDC)

Untuk memeriksa apakah kain masker cukup tebal, arahkan cahaya. "Jika kamu dapat melihat serat kain, maka itu mungkin bukan bahan yang baik," tegas Dr. Scott Segal, ahli anestesi di Wake Forest Baptist Health di Winston-Salem, North Carolina, yang telah meneliti masker. Untuk itu, pilihlah masker dengan bahan yang baik dengan tingkat kerapatan kain tinggi.(Avia)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan