Cacing Pita Sepanjang 2,17 Meter Ditemukan dari Perut Warga Medan
Minggu, 25 Februari 2018 -
MerahPutih.com - Tim medis kembali berhasil mengeluarkan cacing pita (Taeniasis) dari seorang pasien wanita yang mengalami infeksi cacing pita di Medan.
Penemuan ini adalah penemuan ketiga untuk Kota Medan yang sebelumnya pernah ditemukan dan juga berhasil mengeluarkan cacing pita dari penderitanya di tahun 2014.
"Seorang pasien wanita warga Medan yang mengalami infeksi cacing pita datang ke klinik Tropic dan Infeksi milik saya untuk konsultasi dan pengobatan," Kata DR dr Umar Zein, DTM&H di Medan (25/2).
Ia menjelaskan, pasien mengaku semenjak kecil hingga ia berumur 24 tahun sekarang ini telah menderita infeksi, setiap buang air besar selalu bercampur dengan potongan cacing pita.
Setelah pasien meminum obat Praziquantel dari Vietnam. Tak berselang lama keluar bersama kotorannya cacing pita yang panjangnya setelah diukur 2,17 meter.
Atas penemuan ini, Ketua Tim Peneliti FK UISU ini menyebutkan kasus infeksi usus dikarenakan kebiasaan mengkomsumsi daging mentah atau setengah dimasak baik itu pada daging sapi maupun babi. Sebab bila memasaknya sempurna maka larva penyebab cacing pita akan mati.
Ia juga menyebutkan bahwa temuan ini adalah yang keempat kalinya. Penemuan pertama dan kedua di Medan pada 2014, disusul temuan yang ketiga di 2017, paling banyak di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
"Bermula adanya keluhan pasien yang datang berobat dan kemudian ditelusuri ke daerah asalnya di Kabupaten Simalungun, ternyata ada beberapa warga yang juga mengalaminya," katanya.
Dari hasil penelusuran untuk Kabupaten Simalungun ada 171 kasus yang mengalami infeksi usus atau penderita cacing pita ini. Tak hanya sampai disitu.
Sebelumnya, kata Zein, ada pengobatan serupa yang ditanganinya bersama tim FK UISU juga berhasil mengobati dan mengeluarkan cacing pita dari tubuh salah seorang pasien yang panjangnya mencapai 10 meter lebih saat itu.
Atas penemuan ini, Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan ini berharap agar pemerintah kabupaten/kota maupun Provinsi Sumatra Utara segera melakukan tindakan, terutama dalam pengadaan obat-obatan.
"Dalam pengadaan obat-obatan tidak sama dengan pengobatan bagi penderita cacing tanah, seperti kremi, tambang dan gelang yang bisa dibeli pada apotik sedangkan cacing pita sangat langkah sekali yang ada hanya di Vietnam," katanya. (*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Amsal Chaniago, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Medan dan sekitarnya.