Buzzer Jokowi Dikeroyok, Polisi Periksa Sekjen PA 212 dan Habib Novel
Senin, 07 Oktober 2019 -
MerahPutih.com - Polisi memeriksa Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar sebagai saksi kasus penculikan dan penganiayaan terhadap buzzer Jokowi, Ninoy Karundeng, hari ini
"Ada (pemeriksaan) Bapak Abdul Jabbar ya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/10).
Baca Juga
Jack Lapian Sebut Ada Pihak yang Ingin Habisi Ninoy Karundeng
Namun, dia mengaku tak bisa membeberkan apa saja yang hendak ditanyakan. Pasalnya hal tersebut menurutnya merupakan ranah penyidik. Sehingga hal itu tidak bisa disampaikan sebelum pemeriksaan rampung. Dia mengatakan hasil pemeriksaan akan disampaikan jika sudah rampung.

"Saya belum mendapatkan hasilnya," katanya.
Sementara itu, terkait dengan pemeriksaan Habib Novel Barmukmin, Argo menyebut mantan Jubir Front Pembela Islam (FPI) itu ada kaitan dalam perkara Ninoy.
"Nanti yang ada kaitannya semua pasti akan kita layangkan pemanggilan untuk kita mintai keteranganya" jelas Argo.
Sebelumnya, sebuah video menampilkan pegiat media sosial dan juga pendukung Jokowi yakni Ninoy Karundeng, dengan wajah lebam tersebar luas. Dalam video itu, Ninoy diduga sedang diinterogasi oleh sejumlah pria pada sebuah ruangan.
Baca Juga
Polisi Tangkap Dua Penganiaya Ninoy Karundeng, Satu Diantaranya Anggota Ormas
Pada video tersebut terdengar jelas percakapan Ninoy dengan seorang pria yang sedang menanyakan beberapa hal kepada Ninoy. Pria itu bertanya terkait kegiatan Ninoy yang diduga datang saat aksi unjuk rasa.
"Jawab baik-baik ya, yang suruh kamu datang ke sini itu siapa? Kerasin suaranya," tanya pria tersebut dikutip dari video yang beredar.
Kemudian, Ninoy menjelaskan bahwa ia bekerja di Jokowi App. Ia pun menjelaskan, kedatangannya untuk meliput DPR dan demo. Namun, pria dengan suara berat itu kembali bertanya maksud dari kedatangan Ninoy.
Hal itu lantaran ia mendapati sebuah tulisan dalam laptop milik Ninoy berunsur kata-kata kebencian yang diarahkan kepada tokoh-tokoh. Menjawab pertanyaan tersebut, Ninoy mengaku khilaf akan perbuatannya.

Tapi, pria tersebut beranggapan, Ninoy tidaklah khilaf, melainkan memang pekerjaan Ninoy di Jokowi App itu sengaja membuat hal demikian untuk bisa dibayar dan sebagai ladang pendapatan. Bahkan, pria itu menanyakan agama yang Ninoy anut.
"Kamu muslim bukan?" tanyanya.
"Iya, saya muslim," jawab Ninoy.
Baca Juga
Penculik dan Pengeroyok Buzzer Jokowi Diduga Sampai 30 Orang
Mendengar hal demikian, pria tersebut kembali menilai tindakan Ninoy sangatlah salah.
"Kenapa kamu muslim, tapi zalim sama saudara sendiri? Tau enggak hukumnya? Seorang muslim yang menghalalkan darah seorang muslim lainnya, maka halal pula darahnya untuk ditumpahkan". (Knu)