Buruh Tepati Janjinya Penuhi Gedung Grahadi

Kamis, 08 Oktober 2020 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Para demonstran yang terdiri dari berbagai elemen buruh menepati janjinya memenuhi Gedung Negara Grahadi Kota Surabaya, Kamis (8/10). Mereka menggelar aksi penolakan kebijakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jawa Timur (Jatim).

Mulai pujul 10.00 WIB, Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) sudah menggelar longmarch dari Bundaran Waru sebagai akses masuk ke Kota Surabaya dari Sidoarjo ke Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Baca Juga:

[HOAKS Atau FAKTA]: Demo 6 Oktober di Gedung DPR/MPR Ricuh

Juru bicara Getol Jatim, Habibus Shalihin mengungkapkan, aksi di hari ini melibatkan massa sekitar 3.000-an untuk seluruh Jatim.

"Massa yang diterjunkan sekitar 3000-an dari elemen buruh, tani mahasiswa dan masyarakat sipil dan lainnya. Hari ini kita tepati janji kami mengerahkan massa ribuan sebagaimana yang kami sampaikan di aksi sebelumnya, ujar dia, Rabu (8/10).

Tak hanya di Gedung Negara Grahadi, massa aksi juga tersebar di beberapa titik seperti Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan dan Gedung DPRD Jalan Indrapura Surabaya.

"Titik kumpulnya memang dari Waru Sidoarjo, tapi titik sasarannya di Grahadi. Sesuai rencana awal, ada tiga titik, yakni Kantor Gubernur, DPRD Jatim, Grahadi. Bisa di tiga tempat itu," imbuh Habibus.

Massa masih bersiap-siap gelar demo.di.depan Gedung Negara Grahadi Surabaya sembari menunggu aba-aba dari setiap koordinator (MP/Andika)

Di sisi lain, aparat keamanan sudah mengerahkan 4.263 personel gabungan dari unsur TNI-Polri. Ribuan personel gabungan tersebut sebelumnya melakukan apel kesiapan pasukan di Jalan Frontage Ahmad Yani di depan Mal Cito Surabaya.

Kabagops Polrestabes Surabaya AKBP Anton Elfrino Trisanto menyampaikan, ribuan personel yang sudah disiagakan disebar di sejumlah titik vital yang kemungkinan dilewati massa demo.

"Personel gabungan ini tersebar mengamankan di titik Cito, Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernuran, DPRD Jatim, kawasan industri Sier, Margomulyo, dan akses tol," tegas Anton.

Baca Juga:

Bandung dan Serang Ricuh saat Demo Omnibus Law, Jakarta Siaga

Hingga kini orasi-orasi dari massa demo masih terdengar lantang sembari mengibarkan bendera-bendera identitas komunitas masa demo sekaligus memampang spanduk, poster sebagai media penyampai aspirasi mereka. (Andika/Jawa Timur)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan