Bulan Biru akan Menerangi Halloween Tahun Ini

Jumat, 25 September 2020 - Dwi Astarini

HALLOWEEN tahun ini akan jadi makin seram. Fenomena langka bulan biru akan menerangi langit malam tepat pada hari itu. Seperti dilansir situs NASA Science, menurut cerita folklore modern, bulan biru adalah bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender. Biasanya, setiap bulannya hanya terjadi satu bulan purnama. Namun, ada kalanya terjadi dua bulan purnama dalam sebulan. Ya, pada Oktober ini, akan terjadi dua purnama dalam sebulan.

Bulan purnama dipisahkan dengan 29 hari, sedangkan sebagian besar bulan bisa mencapai 30 atau 31 hari, sehingga memungkinkan untuk memuat dua bulan purnama dalam satu bulan. Fenomena itu terjadi rata-rata setiap dua setengah tahun.

BACA JUGA:

Wisata Tradisi di Kampung Tado

Farmers Almanac menambahkan, pada 2020, kita akan memiliki 13 bulan purnama, termasuk 2 dua supermoon. CNN mewartakan bulan purnama pertama Oktober, juga dikenal sebagai bulan panen, akan muncul pada hari pertama Oktober. Bulan purnama kedua, yang juga bulan biru, akan terlihat pada 31 Oktober. Itu akan menjadi bulan biru pertama di Amerika sejak Maret 2018.

bulan biru
Biasanya kita hanya melihat sebagian bagian dari bulan. (Foto: unsplash @sakurayon)

Menurut Farmers Almanac, ini juga jadi kali pertama bulan purnama saat Halloween muncul di semua zona waktu sejak 1944. Bulan purnama saat Halloween terakhir kali muncul untuk zona waktu Tengah dan Pasifik pada 2001.

blue moon
Walau dinamakan bulan biru, bulan tidak akan terlihat benar-benar biru. (Foto:unsplash @jhustin30)

Namun, sebelum kamu gembira dan tidak sabar untuk foto-foto dan pamer hasil foto bulan biru di Instagram, bulan tersebut tidak akan terlihat benar-benar biru. Ya, meskipun warna biru tua pada langit malam dapat memengaruhi warna yang kita lihat, satelit Bumi itu amat mungkin tidak akan terlihat biru sama sekali.

Menurut NASA Science, selain karena memang karena sebuah fenomena yang langka, bulan dapat menjadi warna kebiruan saat ada asap atau partikel debu di atmosfer, seperti saat letusan gunung berapi besar.

bulan biru
Bulan beberapa kali sempat memiliki warna kebiruan saat terjadi letusan gunung berapi. (Foto: unsplash @yoshginsu)

Seperti saat 1883, ketika Gunung Krakatau meledak. Ilmuwan menyamakan ledakan itu dengan bom nuklir 100 megaton. Sejauh 600 km, orang-orang mendengar suara itu sekeras tembakan meriam. Gumpalan abu dari ledakan gunung naik ke bagian paling atas atmosfer Bumi. Hal itu membuat bulan menjadi biru.(Lev)

BACA JUGA:

Langkah Serius Menghindari si Pencuri Waktu Bernama 'Netflix'

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan