Bukan Gaya, Ini Alasan Pramono Anung Tetap Berkostum Persija Saat Tinjau Kebakaran Terra Drone
Rabu, 10 Desember 2025 -
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, memberikan penjelasan mengenai alasannya mengenakan jersey klub sepak bola Persija Jakarta saat meninjau lokasi kebakaran rumah toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/10).
Sebelum tiba di lokasi musibah, Pramono sedang menghadiri sebuah acara di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.
"Saya lari-lari karena lagi acara match day dengan para duta besar dan Kementerian Luar Negeri, masih main sebagai pemain Persija, ada berita itu, saya langsung menuju ke tempat kebakaran," kata Pramono, Rabu (10/12).
Baca juga:
22 Orang Tewas dalam Kebakaran Gedung Terra Drone, Polisi Periksa Manajemen dan Izin Gedung
Aksi Cepat Tanggap dan Tanggung Jawab Pemimpin
Karena padatnya lalu lintas, ia bahkan mengaku tidak menggunakan mobil dinas saat menuju ke lokasi. Karena terburu-buru, Pramono akhirnya memilih untuk menumpang motor patroli pengawalan (patwal) demi segera sampai di tempat kejadian.
Setelah melakukan peninjauan, Pramono memberikan bantuan biaya perawatan bagi korban luka-luka dan santunan pemakaman bagi korban meninggal dunia.
Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk tanggung jawabnya dan komitmen untuk selalu hadir bagi seluruh masyarakat sebagai pemimpin Jakarta.
"Ya, apapun, saya ini kan merupakan karakter kepemimpinan yang saya pimpin di Jakarta. Jadi kalau ada kejadian, seperti di SMA yang pada waktu itu, maupun kemarin di kebakaran, ya, kalau memang masih bisa bertanggung jawab, ya, kami upayakan," jelas dia.
Penyebab Kebakaran: Baterai di Lantai Satu
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa kebakaran yang menimpa Ruko Terra Drone di Kemayoran dipicu oleh terbakarnya baterai yang tersimpan di lantai satu bangunan tersebut.
"Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai 1 yang terbakar," tutur Susatyo.
Baca juga:
Ia menjelaskan bahwa sejumlah karyawan sempat berusaha memadamkan api. Namun, api dengan cepat membesar dan menyebar karena lantai satu berfungsi sebagai salah satu gudang penyimpanan.
Pada saat kejadian, karyawan rata-rata sedang beristirahat di lantai 2 hingga lantai 6. Mereka pun sempat terjebak karena api yang berkobar di lantai dasar.
"Karyawan pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi itu sedang istirahat di lantai 2, 3, sampai lantai 6. Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, kemudian asap itu sampai naik ke lantai 6," terang Susatyo.