BRI Sebut Pinjaman dari Tiongkok Perkuat Rupiah
Jumat, 23 Oktober 2015 -
MerahPutih Keuangan - Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso menuturkan pinjaman dari Tiongkok kepada tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkuat posisi rupiah terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Pinjaman China Development Bank (CDB) kepada Bank Mandiri, BNI, dan BRI senilai US$3 miliar dalam bentuk dolar AS dan yuan membantu pasokan valas di Indonesia akan semakin menguatkan nilai tukar rupiah.
"Kurs dipengaruhi supply and demand. Bila supply kurang dan demand tinggi, maka harga naik. Tiga bank BUMN menurunkan kurs dengan pinjaman bilateral pihak bank luar (CDB). Jawabannya dolar akan masuk, maka supply banyak. Demand bisa terpenuhi dari supply," kata Sunarso saat pemaparan laporan keuangan triwulan III di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (22/10).
Sunarso menambahkan masuknya dana pinjaman dari Tiongkok berbentuk dolar AS, membuat para pemegang dolar di Tanah Air mulai melepas simpanan dolarnya. Alasannya, mereka khawatir dolar AS yang saat ini dipegang terus menurun.
Seperti diketahui, tiga perbankan pelat merah yakni BRI, BNI dan Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman US$ 3 miliar dari CDB. Setiap bank memperoleh alokasi US$ 1 miliar. (Abi)
BACA JUGA: