BPBD DKI Jakarta Perkuat Mitigasi Bencana dan Koordinasi Wilayah Jelang Musim Kemarau
Rabu, 21 Mei 2025 -
Merahputih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem meskipun telah memasuki awal musim kemarau.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyatakan bahwa respons cepat terhadap laporan warga adalah prioritas utama untuk mengurangi dampak hujan lebat.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk periode 20-26 Mei 2025, wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Baca juga:
Peralihan Musim Jabodetabek Masih Diguyur Hujan Lebat Meski Musim Kemarau
"Kami terus memperkuat kesiapsiagaan petugas dan memaksimalkan penyebaran informasi cuaca secara cepat dan tepat kepada masyarakat," ujar Isnawa Adji, Rabu (21/5).
Hal ini dipicu oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin dan Rossby, serta suhu permukaan laut yang hangat di perairan Indonesia. Fenomena ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan, meskipun secara klimatologis DKI Jakarta sudah memasuki musim kemarau.
Menyikapi kondisi tersebut, BPBD DKI Jakarta telah mengambil langkah-langkah strategis, termasuk koordinasi intensif dengan BMKG dan seluruh perangkat daerah terkait.
Pemantauan perkembangan cuaca dan pemeliharaan saluran air di wilayah rawan genangan terus dilakukan. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DKI Jakarta juga bersiaga 24 jam untuk menerima laporan masyarakat dan mengoordinasikan respons lapangan.
Baca juga:
Peralihan Musim Jabodetabek Masih Diguyur Hujan Lebat Meski Musim Kemarau
BPBD DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memantau informasi cuaca dari kanal resmi BPBD serta BMKG. Masyarakat didorong untuk melapor melalui layanan Jakarta Siaga 112 jika menemukan potensi bahaya atau bencana.
Dengan langkah-langkah ini, BPBD DKI Jakarta berharap masyarakat dapat melewati musim kemarau 2025 dengan aman, sehat, dan produktif, meskipun di tengah tantangan cuaca.