BJ Habibie Ceritakan Sejarah Pesawat N-250

Kamis, 11 Agustus 2016 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Nasional - Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie menceritakan pengalamannya saat menimba pendidikan di Jerman. Setelah selesai belajar, ia disuruh kembali ke Indonesia untuk membangun Indonesia.

"Saat Eyang mengemban pendidikan di Jerman, banyak ilmu yang diperoleh di sana. Setelah lulus studi, Eyang disuruh pulang oleh beberapa rekan dan orang tua. Kalau bukan kita yang bangun bangsa ini, siapa lagi," kata BJ Habibie saat ditemui di Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat No 12, Jakarta Pusat, Kamis (11/8).

BJ Habibie menuturkan, setiba di Indonesia, ia bersama dengan dua orang diberikan mandat oleh Presiden Soeharto untuk membuat pesawat.

"Kemudian mulai pelan-pelan dikembangkan, diintegrasikan, digabungkan, yang belum ada diciptakan. Berkat kerja keras, kami berhasil sebuah pesawat pertama kali yaitu N-250," ceritanya sembari terharu.

Persis 50 tahun Indonesia merdeka, tepatnya tahun 1995, pesawat N-250 berhasil diterbangkan saat uji coba. Saat itu, pesawat ini memiliki teknologi tercanggih di dunia. "Pesawat ini merupakan pesawat tercanggih di dunia," jelasnya.

Namun sayang, di era reformasi perusahaan yang berfungsi untuk membuat pesawat ini dibubarkan. Padahal, kata BJ Habibie, di negara manapun kalau menguntungkan bagi negara tidak dibubarkan. Bahkan semestinya diberikan subsidi agar terus berkembang.

"Padahal, perusahan ini sudah dipersiapkan lama, bukan milik seseorang. Tetapi milik rakyat, dibubarkan, dimatikan. Anak-anaknya yang berkembang itu tidak ada tempat di negaranya sendiri. Boleh dikatakan secara tidak langsung diusir dari rumahnya," pungkasnya. (Abi)

BACA JUGA:

  1. Pesawat N-250 Kebanggaan Anak Bangsa
  2. Wejangan BJ Habibie untuk Generasi Muda
  3. SBY Ikutan Nobar Film Rudy Habibie
  4. Doa Para Tokoh di Hari Ulang Tahun ke-80 BJ Habibie
  5. Jelang Ramadhan, B.J. Habibie Nyekar Makam Istri

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan