Bisakah COVID-19 Menyebabkan Diabetes? Inilah yang Perlu Diketahui

Selasa, 29 Juni 2021 - Dwi Astarini

COVID-19 menunjukkan kepada semua orang bahwa virus yang satu ini merupakan virus yang tidak biasa. Virus corona diketahui menyebabkan peradangan parah di seluruh tubuh dan menimbulkan malapetaka. Tidak hanya pada sistem pernapasan, tetapi juga jantung, otak, dan ginjal serta juga organ penting lainnya. Penelitian terbaru menunjukkan efek mengganggu lainnya dari COVID-19, yaitu kasus baru diabetes.

National Institutes of Health (NIH) membahas temuan baru dalam unggahan bolg yang diterbitkan Selasa (22/6). Studi prabukti yang didukung NIH yang tersedia di jurnal Cell Metabolism mengonfirmasi SARS-CoV-2 dapat menargetkan dan merusak sel-sel penghasil insulin tubuh. Akibatnya, virus ini dapat menyebabkan diabetes.

BACA JUGA:

Tetap Bugar selama Pandemi, Olahraga di Rumah Aja

Temuan baru ini muncul beberapa bulan setelah data yang diterbitkan dalam Letter to the Editor in Diabetes, Obesity, and Metabolism: A Journal of Pharmacology and Therapeutics. Data itu menemukan hubungan antara infeksi COVID-19 dan kasus baru diabetes.

National Institute for Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menyebut diabetes adalah penyakit yang terjadi ketika glukosa darah/ gula darah terlalu tinggi. Glukosa darah merupakan sumber energi utama tubuh dan berasal dari makanan yang dikonsumsi. Biasanya, glukosa itu dikawal ke sel oleh insulin, hormon yang dibuat pankreas. Glukosa akan digunakan sebagai energi.\

pankreas
COVID-19 diketahui dapat mengganggu kerja pankreas. (foto: unsplash)

Namun, dengan adanya diabetes, tubuh seseorang tidak membuat insulin atau tidak menggunakannya dengan baik. Itu berarti glukosa yang seharusnya diangkut ke sel-sel tetap berada dalam darah orang tersebut. Hal itu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, masalah mata, dan penyakit ginjal.

Penelitian baru yang dimuat bolg NIH juga menemukan infeksi virus corona dapat mengubah kelompok sel yang dikenal sebagai pulau di pankreas. Secara khusus, kedua tim peneliti menemukan bahwa jaringan pulau pankreas menunjukkan pengurangan produksi dan pelepasan insulin setelah infeksi virus corona. Terkadang, infeksi juga menyebabkan kematian beberapa sel beta yang ada dalam pulau pankreas.

penelitian
Banyak penelitian dibuthkan untuk mengetahui hubungan COVID-19 dan diabetes. (foto: pexels)

Beberapa sel beta yang tersisa bahkan ditemukan melalui 'transdiferensiasi' atau 'pemrograman ulang. Mereka mulai memproduksi lebih sedikit insulin dan lebih banyak glukagon. Meskipun demikian, kondisi itu belum dikonfirmasi, apakah dapat memperburuk defisiensi insulin ataukah akan terus meningkatkan kadar glukosa darah.

Masih banyak penelitian diperlukan untuk memahami bagaimana SARS-CoV-2 mencapai pankreas dan pengaruh apa yang mungkin berdampak pada sistem kekebalan dalam kerusakan yang diakibatkannya.(jhn)

>

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Pilihan Editor

Bagikan