Berburu Takjil di Palembang, Kuliner Paling Hits Ini Wajib Kamu Cari

Minggu, 12 Mei 2019 - Zulfikar Sy

SAAT Ramadan, berbagai jenis makanan khas bermunculan. Pada umumnya makanan untuk berbuka puasa yang banyak dijajakan di pinggir-pinggir jalan menjelang magrib.

Salah satunya yang harus pencinta makanan berbuka tahu yaitu ragit. Ragit merupakan salah satu kudapan khas Kota Palembang yang paling banyak diburu warga sebagai menu berbuka puasa saat bulan Ramadan.

1. Ragit bersanding dengan kari

 Ragit memiliki cita rasa yang kaya. (Foto: instagram.com/izul_al_hakim)
Ragit memiliki cita rasa yang kaya. (Foto: instagram.com/izul_al_hakim)

Bentuknya bisa dikatakan sejenis roti dari tepung terigu. Umumnya ragit dimakan dengan kuah kari ayam maupun sapi. Roti ini kerap dijadikan menu utama saat berbuka puasa karena rasanya yang gurih, pedas dan agak sedikit asam.

Salah seorang pembuat ragit di kawasan Sematang Borang Palembang, Ika Wahyuni, mengatakan bahwa ragit diburu bukan hanya sebab kelezatannya, tapi juga karena kuliner tersebut jarang ditemui selain pada bulan Ramadan.

"Jika bukan bulan Ramadan biasanya akan kesulitan mendapatkan ragit. Jadi saat bulan puasa saya membuat lebih banyak ragit untuk dijual," ujar Ika Wahyuni, dikutip Antara.

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Tetap Segar ke Kantor, Berikut Tips Atasi Bibir Kering saat Berpuasa

2. Ragit tak bisa dipisahkan dengan kuah kari

  Ragit tak bisa dipisahkan dengan kuah kari. (Foto: instagram.com/sarapan_palembang)
Ragit tak bisa dipisahkan dengan kuah kari. (Foto: instagram.com/sarapan_palembang)

Membuat ragit tidaklah sulit, bahan-bahan dasarnya dibagi menjadi dua, yakni bahan dasar adonan ragit dan bahan kuah kari.

Bahan pembuatan ragit berupa 150 gram tepung terigu, 400 ml air, tiga butir telur, dan setengah sendok teh garam, campurkan semuanya menjadi satu lalu aduk di dalam baskom kecil sampai adonan rata.

"Lalu tuang adonan ke dalam cetakan bercorong khusus atau plastik segitiga, dadarkan diatas teplon sampai matang dan membentuk jaring raket badminton, kemudian lipat menjadi segitiga," lanjut Ika.

Baca juga berita lainnya dalam artikel: 5 Resep Makanan Penutup dari Kurma yang Bikin Ngiler


3. Kari dibikin dari santan dan rempah

 Kari ragit dari santan dengan banyak bumbu. (Foto: instagram.com/sarapan_palembang)
Kari ragit dari santan dengan banyak bumbu. (Foto: instagram.com/sarapan_palembang)

Setelah adonan matang, kamu bisa siapkan bahan kuah kari yang terdiri dari bumbu tradisional seperti lengkuas diiris-iris, cabe rawit, daun kari, daun jeruk, dan salam, gula pasir, santan kelapa, bumbu kare bubuk, kaldu bubuk, penyedap rasa, potongan daging ayam atau sapi, garam, dan minyak sayur secukupnya.

Kemudian tumis bumbu halus, lengkuas, serai, daun salam, daun jeruk, dan daun kari hingga keluar aroma harum, lalu maasukkan daging, aduk sampai berubah warna.

"Selanjutnya tuangkan santan, bubuhi bubuk kare, kaldu bubuk, garam, penyedap rasa, serta gula pasir, masak sambil sekali-kali diaduk hingga matang dan bumbu meresap. Sesaat akan diangkat masukkan cabe rawit bersama kare daging selagi hangat."

Baca juga berita lainnya dalam artikel: 7 Hal tentang Souq Waqif, Pasar Tradisional Favorit Pelancong di Qatar


4. Ragit bisa ditemukan selain di bulan Ramadan

 Ragit masih bisa ditemukan di luar Ramadan. (Foto: instagram.com/sweetybittyid)
Ragit masih bisa ditemukan di luar Ramadan. (Foto: instagram.com/sweetybittyid)

Penyajian ragit hampir sama seperti martabak India, ragit dan kuah kari dapat di pisahkan atau langsung dituang bersamaan ke dalam piring dengan taburan bawang goreng, bisa juga ditambahkan cuka.

Sekilas bentuk ragit mirip roti jala khas Medan, bedanya kuah kari ragit lebih encer, sedangkan roti jala kuahnya agak kental sehingga bisa dinikmati dengan dicolek-colek.

Di luar bulan Ramadan, ragit hanya dijual pedagang komunitas Arab Kota Palembang seperti di wilayah Pasar Kuto, Sayangan dan Kuto Batu, Al-Munawwar, biasanya dijadikan menu sarapan atau kudapan saat acara sedekah.

Saat bulan Ramadan seperti sekarang, ragit banyak tersedia di pasar-pasar Bedug di Kota Palembang, di antaranya yang paling ikonik ialah Pasar Bedug Jalan Ratna Talang Semut. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Jangan Lewatkan Makan Sahur, ini Bahayanya bagi Tubuh

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan