Begini Rumitnya Cara Pembuatan Boneka Lilin Wayangan
Rabu, 18 Mei 2016 -
MerahPutih Budaya - Nurul Maliki, 60, mengaku bahwa pembuatan boneka lilin yang ia buat tidaklah mudah. Butuh ketelitian dan kesabaran demi menciptakan ekspresikan boneka selayaknya ekspresi para penari sungguhan.
Gerakan posisi tangan, posisi jari-jari, hingga ekspresi wajah harus dibentuk sedetail mungkin. Menurutnya, di sanalah letak pesan boneka lilin yang ia buat.
Nurul tidak bisa memastikan berapa lama waktu pembuatan untuk satu boneka. Pasalnya, kedetailan tersebut merupakan faktor cepat atau lamanya boneka diselesaikan.
"Ini membuatnya maen ilusi aja. Jadi nanti kita membuat salah satu gerakan. Setelah jadi, misalnya, nanti kita membuat salah satu gerakan, setelah jadi lagi kok kurang bagus. Nggak seperti posisi yang kita bayangkan. Yaudah, terus kita ganti lagi," paparnya saat ditemui merahputih.com, awal pekan ini, di rumahnya, Jalan Nuri R3, Sidoarum, Godean, Sleman, DI Yogyakarta.
Ketelitian tidak sebatas pada gerakan dan posisi tangan semata. Nurul menyatakan bahwa karakter tokoh boneka tak kalah rumitnya. Pasalnya, ia harus benar-benar memahami karakter tokoh.
"Karakter juga menyesuaikan (aslinya). Misalnya, Sugiwo, Anggodo, Anoman, ya disesuaikan karakternya kan. Sugiwo, contohnya, kan dia raja besar. Ya dia harus gagah gitu. Anoman juga, kan sosok gambarannya cerdik. Jadi kita benar-benar harus bisa ekspresikan," katanya menjelaskan.
Boneka-boneka yang ia buat berbahan dasar kristal lilin dan parafin. Kedua bahan utama dibuat menjadi adonan dasar. Kemudian dimasukkan ke dalam cetakan yang sudah disiapkan. Setiap bagian tubuh boneka dibuat dengan cetakan yang berbeda. Lantas satu per satu anggota badan disatukan dengan cara membakarnya dengan menggunakan spiritus.
Berikut, setelah seluruh tubuh selesai, tahapan selanjutnya ialah memasangkan pakaian boneka. Di tahap akhir, barulah dibuat makeup masing-masing tokoh selayaknya karakter tokoh sesungguhnya. (Fre)
BACA JUGA: