Bayi dan Lansia Rentan Kena RSV, Vaksin Jadi Solusinya

Rabu, 06 Agustus 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - KASUS respiratory syncytial virus (RSV) menjadi perhatian khusus pada kelompok rentan baik bayi dan lansia. RSV adalah virus menular yang menyerang saluran pernapasan. Berdasarkan data The Lancet 2022, sekitar 6,6 juta kasus RSV terjadi setiap tahun pada bayi di bawah enam bulan di seluruh dunia, dengan 45.000 kematian akibat komplikasinya.

RSV adalah virus yang mudah menular dan dapat menyebabkan infeksi saluran napas bawah seperti pneumonia dan bronkiolitis, terutama pada bayi dan lansia. Gejalanya sering menyerupai flu biasa, tapi pada bayi berusia di bawah 6 bulan serta orang dewasa yang lebih tua atau memiliki faktor risiko tertentu dapat mengalami sakit yang cukup parah dan mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.

Dokter Spesialis Anak Rinawati Rohsiswatmo menjelaskan RSV menjadi salah satu penyebab utama rawat inap pada bayi dan anak-anak di Indonesia. "Infeksi RSV dapat berlangsung hingga dua minggu dan memiliki potensi menyebabkan gangguan paru jangka panjang. Meski gejalanya ringan di awal, dampaknya bisa serius," ucap Rina di Medan Room, The Westin Jakarta, H Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).

Baca juga:

Dinkes DKI Laporkan Sejak 2023 Ditemukan 214 Kasus ISPA Akibat HMPV


Menurut dia, bayi yang terkena RSV ini biasanya berakhir di rumah sakit dengan rawat inap hingga dibantu oksigen dan sampai-sampai harus dirawat di intensive care unit (ICU). "Siapa pun bayi bayi yang di bawah enam bulan kena RSV, saya enggak doakan, tapi hampir dipastikan dia harus dirawat dan harus pakai oksigen dan alat bantuan napas. Jadi harus masuk ICU. Ini yang menjadi takut seluruh dunia," ucapnya.

Guru Besar Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengungkapkan, untuk pemeriksaan RSV ini membutuhkan uang tidak sedikit, setidaknya dalam sekali pemeriksaan mengeluarkan biaya mencapai Rp 4,5 juta. ]

Lebih lanjut, menurut informasi dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, anak di usia dua tahun minimal terkena RSV satu kali. "Saya bekerja di rumah sakit swasta yang punya duit untuk periksa karena di swasta ini meriksa virus RSV empat setengah juta," terangnya.

Di acara yang sama, Ketua MPH-POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia), Dwiana Ocviyanti menjelaskan bayi baru lahir rentan terhadap infeksi RSV karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang secara sempurna.

Oleh karena itu, kata dia, penting sekali upaya pencegahan yang dimulai sejak masa kehamilan. Ia menjelaskan vaksinasi RSV selama kehamilan sejalan dengan rekomendasi WHO, yang mendorong seluruh negara untuk memperkenalkan imunisasi RSV guna mencegah penyakit berat pada bayi.

"WHO menganjurkan pemberian satu dosis vaksin RSV pada trimester ketiga kehamilan, yakni saat usia kandungan memasuki 28 minggu," jelas Dwiana.

Kelompok rentan lainnya yakni lansia yang mengalami penurunan daya tahan tubuh. Sebagaimana ditunjukkan dalam studi global selama tiga dekade (1990–2019), angka kematian akibat RSV pada usia di atas 70 tahun melampaui anak usia di bawah lima tahun, terutama di negara-negara dengan indeks sosiodemografis yang rendah seperti beberapa negara Asia Tenggara.(Asp)

Baca juga:

China Bantah Ada Penyerabaran Virus Tidak Dikenal Sebabkan Infeksi Saluran Pernapasan



Caption: Dokter Spesialis Anak, Rinawati Rohsiswatmo dan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan