Batu Raksasa Gunung Batu Lembang Berjatuhan, Badan Geologi Terbitkan 4 Rekomendasi Mitigasi

Minggu, 09 November 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Warga Kampung Sukamulya, RT 01/10, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, dikejutkan dengan sejumlah batu berukuran besar yang tiba-tiba berjatuhan dari atas Gunung Batu pada Sabtu (8/11).

Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kejadian di tebing Gunung Batu, Lembang, itu dipastikan sebagai fenomena alami akibat kondisi geologi yang labil.

“Ini fenomena alami akibat kondisi geologi yang labil. Kemungkinan dipicu oleh getaran kecil atau faktor internal batuan,” kata Kepala Badan Geologi M Wafid, dalam keterangan resmi di Bandung, Minggu (9/11).

Baca juga:

Wakwaw! Gunung Batu Jadi Primadona Wisata

Berdasarkan laporan tim lapangan, fenomena reruntuhan batu raksasa itu terjadi tanpa adanya hujan lebat atau gempa signifikan di sekitar lokasi.

Lokasi jatuh berada di lereng terjal dengan kemiringan lebih dari 60 derajat, tersusun batuan vulkanik yang telah mengalami retakan dan pelapukan.

“Terdapat bidang rekahan sejajar lereng yang menunjukkan potensi pelepasan blok batuan. Kondisi ini menandakan bahwa batuan berada pada keadaan mendekati batas kestabilan,” tutur Wafid.

4 Rekomendasi Mitigasi

Analisis mekanisme menunjukkan kejadian ini termasuk dalam kategori gerakan massa batuan tipe jatuhan (rockfall). Sebagai langkah mitigasi, Badan Geologi merekomendasikan:

  1. Pemasangan jaring kawat pengaman (rock mesh) dan pagar penahan batu (rockfall barrier)
  2. Pembatasan aktivitas dan pembangunan di zona rawan
  3. Monitoring mikro-seismik di area sesar Lembang
  4. Edukasi masyarakat tentang tanda-tanda retakan baru dan pelapukan lereng

Baca juga:

Heboh Macan Tutul Nyasar Masuk Hotel di Bandung, Diduga Kabur dari Lembang Park and Zoo

Pemicu utamanya adalah kelemahan internal batuan akibat pelapukan, retakan alami, getaran mikro yang tidak tercatat dalam sistem utama, serta perubahan suhu yang mempercepat keretakan.

“Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi kejadian serupa, terutama di sekitar tebing curam yang tersusun oleh batuan vulkanik terlapuk dan beretakan,” tutup Wafid, dikutip Antara. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan