Batik Lokal Berjaya, Jualan Platform Digital Tingkatkan Omzet Sampai Rp 300 Juta Per Bulan

Jumat, 09 Agustus 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Pengrajin batik lokal di Sragen, Jawa Tengah, mulai merasakan dampak besar berjualan lewat platform digital melalui ShopTokopedia dan Tokopedia.

Bahkan omzetnya melejit dari awalnya puluhan juta menjadi ratusan juta setelah berjualan secara online lewat live shopping di ShopTokopedia.

Salah satu Pemilik Batik Pandansari, Nikhlas Gustaf Mustofa, mengatakan usaha yang dirintis keluarganya ini berhasil meningkatkan omzet 30 kali lipat berkat ShopTokopedia. Produk yang dijual berupa produk batik jadi, seperti blouse dan dress perempuan, serta kemeja untuk pria.

“Jenis batik yang kami disediakan juga beragam, mulai dari cetak, cap, hingga tulis,” ujar Nikhlas saat talkshow di rumah produksi Batik Pandansari, Dukuh Wonokerto, Desa Jembangan, Kecamatan Plupuh, Sragen, Jawa Tengah, Kamis (8/8).

Baca juga:

Mengenal 12 Ragam Motif Batik Khas Banten

Dia mengatakan awalnya membuka usaha dengan modal awal Rp 10 juta. Dalam menjalankan usahanya ia bekerja sama dengan UMKM batik di Jawa Tengah termasuk Solo untuk memperoleh bahan baku.

“Kami awalnya hanya jualan batik tulis. Untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan, kami juga menyediakan jenis batik lain, seperti cap dan print,” kata dia.

Dia mengaku memanfaatkan platform digital ShopTokopedia sejak tahun 2021 dan Tokopedia sejak tahun 2023. Alhasil, omzet bulanan Batik Pandansari di ShopTokopedia naik hingga 30 kali lipat dan mencapai ratusan juta rupiah dibandingkan saat awal bergabung.

"Berkat ikut kampanye ini, penjualan meningkat hingga 70 persen. Kami sangat mengapresiasi upaya Tokopedia dan ShopTokopedia yang telah menyelenggarakan kampanye Melokal Dengan Batik,” pungkasnya.

Baca juga:

Solo Batik Carnival Gambarkan Kejayaan Kerajaan Mataram Lewat Kostum

Communications Senior Lead Tokopedia and ShopTokopedia Antonia Adega, mengatakan pihaknya melalui kampanye #MelokalDenganBatik berupaya memajukan industri batik lokal di era digital demi membawa dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Menurutnya, berdasarkan data Pusdatin Kemenperin, sektor industri tekstil dan pakaian, termasuk batik, masing-masing menyumbang sebesar 1,40 persen dan 4,30 persen terhadap PDB kuartal III 2023 di Industri Pengolahan Non-Migas.

“Hampir 500 UMKM batik mengikuti pelatihan bisnis online dan 50 persen dari peserta memutuskan membuka toko di ShopTokopedia. Di Jawa Tengah sendiri jumlahnya hampir 1.000," kata Antonia. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan