Bangun Techno Park Banyumulek, LIPI Telah Habiskan Dana Sebesar Rp12,4 Miliar

Jumat, 03 Agustus 2018 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Techno Park Banyumulek yang terletak di Kabupaten Lombok Barat, NTB masih terus berlangsung. Sejak tahun 2015 sampai sekarang, menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) biaya pembangunan Techno Park tersebut telah menghabiskan dana sebesar Rp12,4 miliar.

"Kami sudah mengalokasikan anggaran sebesar itu selama empat tahun. Belum termasuk barang milik negara senilai Rp2,8 miliar yang sudah diserahkan pengelolaannya ke pemerintah daerah," kata Deputi Bidang Ilmu Hayati LIPI, Prof Enny Sudarmonowati di Banyumulek, Lombok Barat, Kamis (2/8).

Usai menandatangani prasasti gedung Sekretariat Techno Park Banyumulek, Enny mengatakan pengembangan Tecno Park Banyumulek akan terus dilakukan.

Prof Enny Sudarmonowati
Deputi Bidang Ilmu Hayati LIPI, Prof Enny Sudarmonowati (Foto: lipi.go.id)

Pihaknya akan terus membuat etalase teknologi sebanyak mungkin. Bukan hanya yang berkaitan dengan peternakan dan pertanian, tapi juga teknologi lain, seperti teknologi informasi, teknologi energi baru terbarukan untuk menghasilkan listrik.

"Kami harus membuktikan Tecno Park Banyumulek bisa maju. Makanya LIPI mengalokasikan anggaran senilai Rp3 sampai Rp4 miliar per tahun. Tapi kalau ini tidak maju anggarannya bisa turun," ujarnya.

Techno Park Banyumulek memiliki sejumlah fasilitas berstandar tinggi. Menurut Enny Sudarmonowati sebagaimana dilansir Antara, di dalam kawasan Tecno Park Banyumulek seluas hampir 30 hektare, terdapat beberapa klaster teknologi, seperti klaster pengolahan pakan ternak, klaster pembibitan dan penggemukan sapi.

Klaster pengolahan pertanian organik
Salah satu klaster pertanian organik di Techno Park Banyumulek (Foto: lipi.go.id)

Selain itu, klaster pengolahan hasil samping peternakan, klaster pertanian organik, klaster pengolahan pascapanen, dan klaster sosial ekonomi, pemasaran dan diseminasi produk techno park.

Menurut Enny, kawasan taman teknologi (techno park) tersebut tentu akan menjadi salah satu pusat informasi pengetahuan bagi masyarakat umum, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa. Tidak hanya dari NTB, tetapi dari provinsi lain, bahkan wisatawan asing.

"Masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa bisa berwisata di sini sambil melihat etalasi teknologi pengolahan biji coklat misalnya. Nanti tinggal dibentuk klaster atau desa wisata coklatnya di mana," ucapnya.

Enny Sudarmonowati
Pakar LIPI Enny Sudarmonowati (Foto: lipi.go.id)

Lebih lanjut, ia menambahkan keberadaan Techno Park Banyumulek juga diharapkan mampu mendukung dua status internasional yang diperoleh NTB dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unesco).

Unesco telah menetapkan Gunung Rinjani di Pulau Lombok, sebagai Geopark Dunia dan Cagar Biosfer Dunia.

"Akan ada pusat informasi tentang Geopark Rinjani dan cagar biosfer. Dan akan diusulkan juga Gunung Tambora sebagai geopark dunia, mudah-mudahan bisa sebelum Desember 2018," pungkas Enny Sudarmonowati.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Tantangan Pertanian Indonesia Kian Berat, HKTI Nilai Duet Jokowi-Moeldoko Jadi Solusi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan