Bamsoet Sebut Formula E Bukan untuk Harumkan Nama Anies, tapi...
Minggu, 28 November 2021 -
MerahPutih.com - Penyelanggaraan Formula E di DKI Jakarta terus dipersiapkan meskipun ada polemik yang tengah menjerat ajang balap mobil listrik ini.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjelaskan, suksesnya event Formula E di Ibu Kota pada 2022 mendatang bukan untuk mengharumkan nama Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut dia, ajang ini akan mempopulerkan nama Indonesia di mata dunia.
Baca Juga
Panpel Formula E Dipimpin Politisi DPR, PDIP Tetap Ngotot Ajukan Interpelasi
"Kalau Formula E ini sukses, yang namanya bagus siapa? Anies? enggak. Jakarta? enggak, (tapi) Indonesia, kan, gitu," kata Bamsoet di Jakarta, Minggu (28/11).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menilai Formula E harus tetap diselenggarakan. Ia mengatakan bahwa anggaran yang telah digelontorkan demi ajang mobil listrik itu harus kembali dalam bentuk kebermanfaatan ekonomi.
"Karena se-sen uang rakyat yang telanjur dibayar ke Formula E harus kembali dalam bentuk kemanfaatan ekonomi. Ini adalah tugas kita semua," kata Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu.
Bamsoet berkaca dari pelaksanaan seri World Superbike (WSBK) 2021 di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menurutnya, pelaksanaan WSBK tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Kita lihat kemarin impact dari World Superbike di Mandalika, pertumbuhan ekonomi dalam seminggu di sana tumbuh 5 persen. Bukan hanya Lombok, tapi juga impact ekonominya sampai ke Bali," tutur dia.
Dengan demikian, ia mendorong agar Formula E tetap direalisasi untuk membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Sehingga di Formula E ini kita selamatkan dari sisi ekonominya, dari sisi manfaatnya, bahwa ada proses-proses yang harus diselesaikan secara hukum silakan diselesaikan, gitu," katanya.
Baca Juga
Polemik Sirkuit Formula E Ditentukan Jokowi, Bamsoet: Salahnya di Mana?
Ia juga merespons soal upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melacak aliran dana yang sudah dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk penyelenggaran Formula E.
Menurut Bambang, penyelidikan yang tengah dilakukan lembaga antirasuah itu harus dipisah dengan kegiatan olahraga balap mobil listrik yang akan diselenggarakan.
“Kita harus belajar antara perbuatan pidana dengan kegiatan olahraga harus dipisah, jadi jangan dipukul rata, bahwa ada pihak-pihak atau orang nanti terbukti menyalahgunakan jabatan, menimbulkan kerugian negara, silakan diproses,” ujar Bambang.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, pihaknya akan mendalami apakah uang yang telah dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut benar-benar masuk ke pihak yang berwenang.
Penyidik KPK, lanjut dia, juga sedang mendalami commitment fee penyelenggaraan Formula E Jakarta yang lebih mahal dibandingkan dengan negara lain. (Knu)
Baca Juga
Bamsoet Sebut Kawasan Ancol Paling Tepat Jadi Sirkuit Formula E