Bambu Getah Getih Dirobohkan, Ini Faktor Penyebabnya
Jumat, 19 Juli 2019 -
MerahPutih.com - Seniman pembuat Bambu Getah Getih, Joko Avianto mengatakan, bahwa polusi udara di Jakarta menjadi salah satu faktor karyanya Getah Getih mudah rapuh dan tidak tahan lama hingga akhirnya dirobohkan petugas Dinas kehutanan DKI Jakarta.
Menurut Joko, kekuatan bambu karya seninya bervariasi tergantung kondisi lingkungan. Patung Getah Getih di kawasan Bundaran HI bukan satu-satunya karya Joko melainkan sudah ada sejumlah kota di negara luar seperti Jerman.
Baca Juga: Anies Pasang Bambu Getah Getih Lalu Dibongkar, DPRD: Mubazir!

Joko menuturkan, bambu merupakan material yang strukturnya terdiri dari fiber dan pori-pori menyerap udara serta menyerap air sehingga kondisi lingkungan mempengaruhi kekuatan bambu yang digunakan.
"Kalau lingkungannya udah polutif atau polusi banget ya begitu kejadiannya. Di karya saya yang lain mungkin lebih baik. Dibandingin karya saya (di) Jerman 2015 begitu ya 1 tahun si kawat nggak karatan masih bagus," kata Joko saat dikonfirmasi, Kamis (18/7).
Kekuatan Bambu Getih Getah di Ibu Kota sendiri dipengaruhi oleh faktor kondisi lingkungan yang buruk. Seperti diketahui, belakangan tingkat polusi udara di Jakarta menjadi sorotan karena dinilai sudah tidak baik.
Baca Juga: Pajangan Bambu Rp550 Juta Dibongkar, DPRD: Apa Manfaat yang Didapat?
"Iya kalau pengalaman saya dan di kota-kota lain yang lingkungannya enggak polutif itu akan lebih lama. Jadi bagi saya indikator sih. Ya kondisinya lebih mudah rusak (di Jakarta)," tutup Joko.
Seperti diketahui, pajangan bambu Getah Getih diresmikan oleh Gubernur Anies pada 16 Agustus 2018 lalu. Instalasi Getih Getah dibangun untuk mempercantik Jakarta memperingati perhelatan Asian Games.
Tepat pada Rabu (17/7) malam kemarin petugas Dinas Kehutanan DKI Jakarta melakukan pembongkaran patung Getih Getah.

Saat peresmian Gubernur Anies mengatakan instalasi seni bambu tersebut hanya bertahan selama 6 hingga 12 bulan saja. Hal ini karena materialnya dari bambu. Di sisi lain, material ini mudah didaur ulang.
Baca Juga: Alasan Pemprov DKI Bongkar Pajangan Bambu Rp550 Juta di Bundaran HI
"Ya keunggulan bambu adalah biodegradable, sehingga otomatis didaur ulang alam," jelas Anies. (Asp).