Azis Syamsuddin Jalani Sidang Perdana Pekan Depan

Jumat, 03 Desember 2021 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Kasus dugaan korupsi yang menyeret mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mulai masuki babak baru. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta telah menetapkan jadwal sidang perdana atas kasus dugaan suap penanganan perkara di Lampung Tengah.

“Sesuai penetapan majelis hakim yang kami terima, hari Senin, 6 Desember 2021, dijdawalkan sidang perdana atas nama terdakwa M. Azis Syamsudin di PN Tipikor Jakarta Pusat,” kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (3/11).

Baca Juga:

KPK Dalami Aliran Duit Suap dari Azis Syamsuddin ke AKP Robin

Ali mengatakan tim jaksa telah siap membacakan seluruh dakwaannya terhadap mantan Wakil Ketya Umum Partai Golkar itu. KPK berharap sidang nantinya berjalan lancar.

“Agenda sidang perdana adalah pembacaan surat dakwaan tim jaksa KPK,” ujarnya.

Tim Jaksa KPK menyiapkan dua dakwaan untuk Azis. Pertama, dia disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a UU Pemberantasan Korupsi Juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP. Kedua, Azis disangkakan melanggar Pasal 13 UU Pemberantasan Korupsi Juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.

Baca Juga:

Telisik KPK Cari Kedekatan Azis dan Robin Lewat Wakasat Reskrim Agus

Azis Syamsuddin menjadi tersangka tunggal dalam kasus ini. Azis diduga mencoba menghubungi mantan Penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju untuk menutup perkara yang menjerat Politikus Partai Golkar Aliza Gunado dan dirinya di KPK.

Robin meminta uang ke Azis untuk membantunya menutup perkara di KPK. Robin dibantu Pengacara Maskur Husain dalam melancarkan aksinya.

Baca Juga:

Azis Syamsuddin Segera Duduk di Kursi Pesakitan

Robin diduga berkali-kali menemui Azis untuk menerima uang. Duit itu diberikan tiga kali. Uang yang diberikan yakni USD100 ribu, SGD17.600, dan SGD140.500.

Uang asing itu selalu ditukarkan ke rupiah usai diserahkan Azis ke Robin. Robin dan Maskur diduga telah menerima Rp 3,1 miliar dari Azis. Kesepakatan awalnya, Azis harus memberikan Rp4 miliar untuk menutup kasus. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan