Australia Bakal Investasi Rp136 Miliar di Sektor Pengolahan Biji Kopi

Jumat, 13 November 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis - Di tengah pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang terus mengalami perlambatan kabar baik justru datang dari investor dari Australia. Australia berminat untuk menanamkan investasinya di sektor pengolahan biji kopi senilai US$10 juta atau sekira Rp136 miliar.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menjelaskan minat investasi ini cukup serius mengingat investor sudah melakukan pemilihan lokasi investasi di Medan mendekati daerah penghasil kopi berkualitas tinggi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara, seperti Gayo, Aceh, dan Toba.

"Semoga ini bisa dapat segera ditindaklanjuti melalui pengajuan izin prinsip ke BKPM," ujar Franky melalui siaran pers yang diterima merahputih.com, di Jakarta, Kamis (12/11).

Franky menyatakan investasi ini merupakan tahap awal. Rencananya dalam kurun waktu tiga tahun mendatang mereka memproyeksikan perluasan investasi ke wilayah penghasil kopi lainnya, seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Selain itu, BKPM juga mengidentifikasi adanya minat investasi di sektor hortikultura sebesar US$800 ribu dari Negeri Kanguru itu.

"Investor tersebut saat ini dalam tahap penjajakan dengan mitra lokalnya. Nilai strategis dari investasi sektor hortikultura ini adalah proyeksi investor untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi guna memenuhi kebutuhan pasar sayur-mayur ASEAN," jelasnya.

Franky menambahkan, minat investasi di pengolahan kopi dan hortikultura ini menunjukkan besarnya potensi investasi di sektor pertanian.

"Makanya kami (BKPM) menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor prioritas investasi yang dipasarkan kepada investor," katanya.

Sepanjang Januari-September 2015 terdapat minat investasi di sektor pertanian sebesar US$1,29 miliar, di mana US$885 juta di antaranya cukup serius dan
diharapkan segera masuk dalam tahap pengajuan izin prinsip.

"Sementara itu, realisasi investasi sektor pertanian Januari-September 2015 sebesar Rp27,8 triliun, naik 8,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," jelasnya.

Perlu diketahui, sepanjang Januari-September 2015, BKPM mengidentifikasi minat investasi dari negara tersebut US$1,53 miliar, di mana US$970 juta di antaranya masuk dalam kategori serius dan segera diajukan izin prinsipnya.

"Melihat geliat investasi, kami menempatkan Australia sebagai salah negara prioritas tujuan pemasaran investasi," tandasnya. (rfd)

BACA JUGA:

  1. BKPM Kawal Proses Investasi Industri Padat Karya
  2. Hindari Hambatan, BKPM Kawal Proses Investasi
  3. Hindari Hambatan, BKPM Kawal Proses Investasi
  4. Berikan Kemudahan, BKPM: Investor Duduk Manis Saja
  5. Tiga Program BKPM Sejalan dengan Nawa Cita

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan