Atasi Masalah Stunting Melalui Pemenuhan Nutrisi

Rabu, 15 Februari 2023 - P Suryo R

STUNTING masih menjadi masalah bagi bayi dan anak di Indonesia. Presiden RI Joko Widodo meminta agar setiap kepala daerah bisa menekan angka stunting di daerah masing-masing, demi menuju Indonesia Zero Stunting pada 2030 dan menargetkan angka stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting turun dari 24.4 persen di 2021 menjadi 21.6 persen di 2022, namun masih di atas ambang yang ditentukan WHO yaitu 20%. Artinya, perjalanan mencapai target angka stunting 14 persen masih cukup panjang.

Baca Juga:

Manfaat Positif Sentuhan Fisik Setiap Hari Agar Anak Merasa Damai

anak
(Unsplash-Artem Beliaikin)

Presiden Joko Widodo pada Rakernas BKKBN (25/1) menghimbau pemerintah dan masyarakat untuk terus menggaungkan penyuluhan anak, terutama untuk mendorong pemberian protein hewani pada anak, agar terhindar dari stunting.

“Bayi atau ibu hamil harus diberi asupan protein, diberikan ikan, diberi telur. Saya lihat kemarin ramai, bayi berusia 7 bulan diberi kopi susu saset oleh ibunya, karena di pikirannya kopi ini mengandung susu. Hati-hati mengenai ini, oleh sebab itu sekali lagi yang namanya penyuluhan itu penting,” pesan Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya penyuluhan nutrisi bagi orang tua.

Produk susu anak, Morinaga Chil*Go! turut berkomitmen mendukung pengentasan stunting di Indonesia dengan solusi yang tepat untuk pemenuhan nutrisi anak yang memadai. Menurut Gregorius Daru Smaragiri, Business Unit Head Morinaga Chil*Go! orang tua sangat berperan dalam mencegah kejadian stunting pada anak.

"Setiap orang tua pasti ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu caranya memberi asupan nutrisi berkualitas secara tepat, termasuk protein hewani dan nutrisi mikro yang juga mendukung tumbuh kembang anak," ujarnya.

Selain itu, orang tua juga perlu aktif mendeteksi dini weight faltering pada anak dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi/panjang badan secara rutin. Apabila kenaikan berat badan tidak memadai, segera konsultasikan dengan dokter umum atau dokter anak untuk mengetahui penyebab dan menata pola makan, sehingga anak terhindar dari risiko stunting.

Stunting atau masalah perawakan pendek pada anak bukanlah ketakutan utama, melainkan dampaknya pada perkembangan otak. Tanpa penanganan serius, stunting akan menyebabkan banyak penduduk tumbuh dewasa dengan perkembangan kemampuan kognitif yang lambat, mudah sakit, dan kurang produktif.

"Dengan asupan nutrisi yang baik, tumbuh kembang anak akan terjaga, sekaligus mencegah berbagai macam penyakit, dan memperkuat sistem imun anak," jelas dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals.

Baca Juga:

Mengapa Orangtua Sebaiknya Jadi 'Sahabat' bagi Anak Remaja?

anak
Edukasi pada orangtua akan mencegah anak stunting. (Pexels/naomi shi)

Berawal dari pemberian ASI eksklusif sejak kelahiran hingga anak berusia 6 bulan, lalu dilanjutkan dengan MPASI berbasis protein hewani seperti telur, ikan dan susu yang memang kaya akan protein. Kita juga harus mendukung dan mengedukasi orang tua agar selalu mendapatkan informasi akurat mengenai asupan nutrisi yang tepat untuk anak, termasuk dalam mencegah stunting.

Penelitian membuktikan bahwa konsumsi asam amino esensial yang bersumber dari protein hewani menjadi salah satu langkah utama dalam mencegah anak terkena stunting. Hal ini disebabkan kelengkapan dan kecukupan asam amino esensial pada protein hewani lebih tinggi dibanding protein nabati. Konsumsi asam amino esensial akan mempengaruhi pembentukan protein dan lemak dalam tubuh, termasuk hormon pertumbuhan.

“Penelitian menunjukkan diantara sumber protein hewani, susu dan telur terbukti memiliki nilai DIAAS (digestible indispensable amino acid score) tertinggi dan memiliki peran paling penting dalam pencegahan stunting, baru kemudian diikuti ikan, ayam dan daging. Pemenuhan nutrisi seimbang diawali dengan pemberian makanan secara teratur dan sesuai umur anak," ucap dr. Muliaman.

Ia melanjutkan bahwa orang tua juga dapat memberikan makan tiga kali sehari dan dilengkapi dengan nutrisi seimbang dengan pemberian susu 1-2 gelas setiap harinya, dan tentunya harus diiringi dengan stimulasi bermain dan tidur yang cukup. Kedua hal itu dilakukan untuk mempertahankan kecerdasan anak melalui pemenuhan nutrisi pada gizi anak. Langkah perbaikan dari segi nutrisi bisa diberikan hingga anak mencapai usia pertumbuhan optimalnya.

Kemudian dr. Muliaman menambahkan bahwa asupan asam amino esensial yang tidak memadai bisa mempengaruhi pertumbuhan anak, karena asam amino diperlukan untuk sintesis protein. “Di samping itu ketersedian asam amino dari protein ini juga akan mempengaruhi faktor pertumbuhan tinggi badan anak, sistem hematopoetik (darah), ketersedian oksigen, pertumbuhan tulang, otot rangka, sistem saraf, saluran pencernaan, kecerdasan, imunitas dan juga keseimbangan energi dalam tubuh. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan asupan kecukupan asam amino dari protein hewani seperti ikan, telur dan susu," paparnya.

Tergerak dengan fakta ini, Morinaga Chil*Go! juga ingin memberikan kontribusi nyata terhadap pencegahan stunting di Indonesia melalui manfaat kesehatan yang utamanya mengandung 9 Asam Amino Esensial untuk mendukung mencegah stunting, diperkaya kombinasi nutrisi makro, serat pangan inulin, tinggi Vitamin A, C, E, Zinc untuk mendukung daya tahan tubuh, serta dilengkapi juga dengan minyak ikan, Omega 3 6, Kalsium, serta 14 Vitamin dan 7 Mineral. Seluruh perpaduan nutrisi ini untuk mendukung tumbuh kembang anak sesuai tahapan usianya serta tercukupinya nutrisi anak. (dgs)

Baca Juga:

Sering Memberikan Tekanan pada Anak? Ini Akibatnya!

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan