Anomali Indonesia Bisa Dilanda Siklon Tropis Senyar, BMKG Jelaskan Pemicunya

Kamis, 27 November 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Secara teoritis kawasan di sekitar ekuator atau garis khatulistiwa biasanya aman dari ancaman siklon tropis. Wajar jika Siklon Tropis Senyar yang memicu bencana alam banjir, longsor, hingga angin kecang di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, selama sepekan terakhir, dianggap fenomena anomali alam.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri mengakui fenomena Siklon Tropis Senyar tergolong janggal alias tidak umum terjadi di wilayah Selat Malaka.

“Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tidak umum terjadi di perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai berdampak pada daratan," kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani di Jakarta, Kamis (27/11).

Baca juga:

Siklon Tropis Senyar Bikin Hujan Lebat dan Ekstrem Landa Sumatera Utara

Teori Kawasan Khatulistiwa Aman Siklon Tropis Terbantahkan

Artinya, fenomena yang kini terjadi di Utara Pulau Sumatra itu telah membantah teori kawasan sekitar khatulistiwa aman dari ancaman bencana siklon tropis. BMKG menyatakan anomali karakter Siklon Tropis Senyar tidak lepas dari kondisi perubahan iklim yang terjadi secara global.

Andri mengungkapkan anomali iklim global dan dinamika atmosfer regional meningkatkan peluang terbentuknya sistem tekanan rendah dan bibit siklon yang berevolusi menjadi siklon tropis. "Termasuk wilayah dekat ekuator seperti Indonesia," imbuhnya, dikutip Antara.

Siklon Tropis Senyar sendiri merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka. Dampaknya meluas hingga ke daratan, sesuatu yang jarang terjadi di Indonesia.

Baca juga:

Kejanggalan Siklon Tropis Senyar Pemicu Bencana di Utara Sumatra, Anomali di Luar Teroritis

Dampak Siklon Tropis Senyar di Indonesia

Menurut Andri, fenomena anomali ini terbukti dengan munculnya Siklon Tropis Senyar, yang memicu cuaca ekstrem hujan hampir setiap hari di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat selama sepekan terakhir.

Ahli meteorologi BMKG itu menambahkan kondisi cuaca ekstrem yang dipicu Siklon Tropis Senyar tidak hanya berdampak pada hujan lebat dan angin kencang, tetapi juga berpotensi menimbulkan banjir, banjir pesisir, tanah longsor, serta gangguan transportasi darat dan laut.

“Kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci untuk meminimalisasi dampak siklon tropis, terutama di wilayah yang jarang mengalami fenomena ini,” tandas Andri. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan