Anies Harap Blok VI Pasar Senen Jadi Ikon Baru Jakarta

Rabu, 10 Maret 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking area Pasar Senen Blok VI, Jakarta Pusat, pada Rabu (10/3) pagi.

Bekas Menteri Pendidikan itu mengatakan, pembangunan ini diharapkan dapat menghadirkan ikon baru sentra perdagangan di ibu kota, selain pasar Tanah Abang.

Baca Juga

DKI Bersyukur MA Menangkan Anies Cabut Izin Reklamasi Pulau I

Lanjut Anies, groundbreaking ini merupakan rencana yang baru bisa direalisasikan saat ini, dengan target penyelesaian pembangunan pada kuartal kedua tahun 2022.

Anies pun menyampaikan, lokasi Pasar Senen Blok VI ini punya cerita masa lalu yang tak lekang oleh waktu dan tercatat dalam sejarah.

Melalui rencana pembangunan tersebut, lanjut Anies, nantinya memiliki banyak fungsi untuk kegiatan masyarakat, bahkan menjadi tempat yang bisa disandingkan dengan Pasar Tanah Abang.

"Dari awalnya dibuka aktivitasnya yang dimulai pada hari Senin, karena itu disebut dengan istilah Pasar Senen, bahkan di Jakarta ada pasar harian," tambah Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (kedua dari kiri) saat meresmikan pembangunan kawasan Blok VI Pasar Senen di Jakarta Pusat, Rabu (10/3/2021). (ANTARA/HO/PPID DKI Jakarta)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (kedua dari kiri) saat meresmikan pembangunan kawasan Blok VI Pasar Senen di Jakarta Pusat, Rabu (10/3/2021). (ANTARA/HO/PPID DKI Jakarta)

Kawasan blok VI Pasar Senen, Jakarta Pusat, sangat vital, karena berada dalam area transit oriented development.

"Tadi ada satu yang disampaikan tentang ini sebuah konsep transit oriented development, dan kita di Jakarta sedang menggeser pola pembangunan yang awalnya hanya berbasis car oriented development," ujar Anies.

Alasan Anies, hal tersebut dilatarbelakangi jika sistem pembangunan car oriented development selama ini hanya mengandalkan kendaraan pribadi sebagai media untuk mobilitas.

Sementara itu, lanjut dia, untuk transit oriented development bisa memanfaatkan aspek transportasi umum yang memungkinkan siapapun untuk bergerak menggunakan fasilitas umum, dimulai dari trotoar, halte, stasiun, hingga transportasi umum itu sendiri. (Asp)

Baca Juga

Anies Kembali Perpanjang PPKM 2 Pekan hingga 22 Maret

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan