Anggota Komisi IX DPR Nilai Ekonomi RI Tetap Resilien meski Tekanan Global Tinggi

Minggu, 28 Desember 2025 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin mengapresiasi kinerja perekonomian nasional yang dinilai tetap resilien dan stabil di tengah tingginya ketidakpastian global. Ia menilai, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan fondasi ekonomi domestik yang kuat.

Puteri menjelaskan, sejak triwulan I hingga triwulan III 2025, produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencatatkan pertumbuhan berturut-turut sebesar 4,87 persen, 5,12 persen, dan 5,04 persen.

Kinerja tersebut, kata dia, didorong oleh kuatnya konsumsi rumah tangga, investasi, serta kinerja ekspor yang masih terjaga.

“Di tengah dinamika global yang penuh tantangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga. Ini menunjukkan ketahanan ekonomi kita cukup solid,” ujar Puteri dalam keterangannya, Minggu (28/12).

Ia juga menyoroti keputusan Dana Moneter Internasional (IMF) yang merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,2 persen pada 2025. Revisi tersebut dinilai menjadi sinyal positif yang semakin memperkuat optimisme Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Baca juga:

Jateng Bisa Jadi Wilayah Pendukung Swasembada Gula, DPR Dukung Hentikan Impor

Menurut politisi Golkar itu, capaian ketahanan ekonomi nasional tidak terlepas dari peran berbagai paket stimulus yang telah disiapkan pemerintah bersama otoritas terkait. Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan dan efektivitas stimulus, khususnya yang berorientasi pada penguatan daya beli masyarakat.

“Penguatan daya beli menjadi kunci untuk menjaga momentum konsumsi sekaligus mencegah penurunan kelas menengah,” kata alumnus Universitas Melbourne ini.

Di sisi lain, Puteri menilai pengelolaan belanja pemerintah perlu dilakukan secara lebih terukur dan konsisten agar penyerapan anggaran optimal serta memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut, ia mendorong pemerintah dan regulator untuk terus meningkatkan penyaluran kredit, terutama kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Puteri menekankan perlunya memastikan efektivitas transmisi kebijakan suku bunga dan penempatan dana agar benar-benar mendorong sektor riil.

“Dengan penguatan stimulus, pengelolaan fiskal yang tepat, serta dorongan kredit yang efektif, saya optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada APBN 2026 dapat dikejar,” pungkasnya. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan