Ancaman Hoaks ‘Menghantui’ saat Pilkada 2024
Jumat, 08 November 2024 -
MerahPutih.com - Tahapan penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 tengah berlangsung. Saat ini tengah bergulir masa kampanye pasangan calon kepala daerah. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti soal potensi kerawanan di media sosial saat Pilkada 2024.
“Karena saat ini kalau kita ikuti ada 33 miliar interaksi media sosial, 38 persen isinya positif, 23 persen netral, dan 29 persen negatif,” ujar Listyo Sigit dalam keteranganya dikutip Jumat (8/11)
Dia juga menyampaikan salah satu ancaman tertinggi Pilkada tahun ini adalah hoax.
“Dan ini tentunya harus diantisipasi, karena tidak semua masyarakat kemudian bisa membedakan apakah ini hoax apakah ini berita yang benar,” beber Kapolri.
Baca juga:
Sirekap Bukan Jadi Acuan Utama dalam Penghitungan Suara Pilkada 2024
Bahkan, jika tak diantisipasi bisa merembet hingga terjadinya konflik di lapangan.
“Pasti akan menimbulkan reaksi, mulai hanya sekedar dibaca, kemudian dishare ke yang lain hingga menimbulkan aksi di lapangan karena masalah hoax ini,” lanjut Kapolri.
Ia pun meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) siap mengatasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di Pilkada 2024. Apalagi, Pilkada kali ini dilakukan secara serentak.
“Pimpinan daerah harus mampu melihat mendalami potensi konflik yang terjadi sehingga kekuatan yang rekan-rekan miliki kita semua siap menghadapi potensi permasalahan apa pun,” jelas Listyo Sigit.
Baca juga:
103.845 Orang Bakal Bertugas Saat Pemungutan Suara Pilkada Jakarta
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024 melibatkan 203 juta pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT)
Mereka tersebar di 435.296 tempat pemungutan suara (TPS) seluruh Indonesia. Pada pilkada serentak 2024 ini disebut dalam proses pemungutan dan penghitungannya akan dibantu oleh aplikasi Sirekap Mobile. (Knu)