Alasan Mengapa Cincin Pernikahan Disematkan di Jari Manis
Selasa, 27 Agustus 2019 -
DALAM pernikahan, cincin merupakan atribut wajib yang harus disediakan saat prosesi. Wajarnya, kita tahu bahwa cincin pernikahan disematkan di jari manis pasangan kita. Dengan begitu, kita bisa mengetahui bahwa seseorang telah menikah. Kita bisa melihat budaya tersebut di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia.
Namun tahukah kamu, baik pertunangan maupun pernikahan, mengapa kedua pasangan harus memakai cincin di jari manis?
Baca juga:
Memakai cincin di jari manis merupakan kebiasaan lama dan mempunyai sejarah tersendiri. Tradisi ini ternyata berasal dari Mesir Kuno. Hal itu dibuktikan ketika para arkeolog menemukan sebuah hieroglif yang menampilkan seorang pengantin wanita memakai cincin. Sejak jaman Yunani dan Romawi Kuno, pengantin sudah menyematkan cincin di jari manis.

Menurut sejarah, cincin dianggap sebagai simbol pernikahan. Awalnya, mereka menggunakan rumput, alang-alang, dan sejenisnya yang dijadikan cincin dengan cara dipilin melingkar.
Bentuk cincin yang menyerupai lingkaran juga bukan tanpa alasan. Mereka berfilosofi bahwa lingkaran tidak memiliki ujung atau akhir. Demikian pula dengan pernikahan yang diharapkan bersifat abadi.
Seiring berjalannya waktu, ternyata bahan seperti rumput, alang-alang atau sejenisnya sangat mudah rusak. Akhirnya, orang-orang mencoba membuat sebuah cincin dari akar, kayu, hingga tulang. Baru setelah berkembang, mereka akhirnya meggunakan besi atau logam sebagai bahan dasar cincin.
Baca juga:
Dilansir dari beberapa sumber, pendiri Aliansi Perencana Pernikahan Inggris, Bernadette Chapman, mengatakan pada zaman kuno ada anggapan bahwa ada jari di tangan kiri yang bisa mengalir langsung ke jantung.
Orang Romawi Kuno menyebutnya sebagai vena amoris atau vena cinta, dimana jantung dianggap sebagai pusat emosi. Meski jantung berfungsi untuk memompa darah, mereka tetap menghubungkannya dengan hal romantis dan emosional. Oleh karenanya, mereka memakai cincin pernikahan di jari manis kiri.
Terlepas dari itu, masih banyak negara yang tidak mengikuti tradisi tersebut. Ada beberapa negara yang justru meletakkan cincin di jari manis tangan kanan. Biasanya, budaya barat mempunyai tradisi yang berbeda terkait hal ini.
Seperti Austria, Denmark, dan Jerman mengenakan cincn di jari manis tangan kanan pasangan mereka. Begitu juga Indonesia, tangan kanan paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ini menandakan bahwa seseorang akan selalu ingat dengan pasangannya ketika melakukan berbagai aktivitas.
Contoh lainnya, orang India memilih mengenakan cincin pernikahan pada jari manis tangan kanan. Mereka menganggap bahwa tangan kiri tidak bersih. Untuk lebih meyakinkan, video di bawah ini akan menjelaskan alasan mengapa cincin harus disematkan di jari manis. (and)
Baca juga: