Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas

Sabtu, 04 Oktober 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Warga yang tinggal dekat puncak gunung diminta meningkatkan kewaspadaan.

Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Boyolali, Rima Kusuma, mengatakan berdasarkan data pengamatan cuaca, aktivitas Gunung Merapi, serta kejadian bencana yang terekam alat telekomunikasi BMKG pada Rabu-Kamis (1–2/10), status Merapi berada di level III atau Siaga.

“Ada beberapa potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas di area selatan–barat daya. Ini perlu diwaspadai warga di lereng Gunung Merapi,” ujar Rima, Sabtu (4/10).

Baca juga:

BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Soal Status Siaga Gunung Merapi, Jangan Coba-Coba Mendaki!

Ia menjelaskan, guguran lava dan awan panas berpotensi mengarah ke Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sementara di sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh maksimal 5 km.

“Untuk lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” katanya.

Rima menambahkan, data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Karena itu, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di kawasan tersebut.

Baca juga:

Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang

Selain itu, warga juga diminta mewaspadai bahaya lahar maupun awan panas guguran (APG) terutama saat hujan turun di sekitar Gunung Merapi.

“Terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan rawan bencana III, meliputi Desa Klakah, Jrakah, dan Tlogolele, Kecamatan Selo,” ucapnya.

Rima juga mengingatkan agar masyarakat tetap mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan