Akhirnya, Survei Elektabilitas PAN Lewati Ambang Batas Parlemen
Jumat, 18 Agustus 2023 -
MerahPutih.com - Tingkat keterpilihan atau elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya mampu melewati ambang batas parlemen (parliamentary threshold-PT) 4% yang ditetapkan Undang Undang (UU) Pemilu. Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia periode 15-21 Juli 2023, dukungan kepada PAN mencapai di atas ambang batas PT, menyentuh angka 4,3%.
Capaian PAN tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan 3 tahun terakhir yang selalu gagal menembus batas PT. Bahkan, berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia sebelumnya PAN hanya mampu meraih angka elektabilitas 3,1%.
Baca Juga:
Nama Erick Thohir Jadi Menu Utama Pertemuan PAN-Gerindra
"April 2020 sampai April 2023, PAN itu umumnya antara 1,5 sampai 2%. Tetapi beberapa bulan terakhir, Juni dan Juli, PAN mengalami peningkatan," ucap Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya, Jumat (18/8).
Menurut Burhanuddin, ada indikasi menarik dalam temuan tersebut karena biasanya hasil survei sejumlah lembaga menyebutkan dukungan kepada PAN di bawah ambang batas parlemen. "Dan ini kali pertama di data kita, suara PAN di atas ambang batas parliamentary threshold," imbuh dia.
Baca Juga:
Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto Sesuai Skenario Koalisi Besar, Ada Arahan Jokowi
Ambang batas parlemen adalah batas minimum bagi partai politik (parpol) untuk dapat menempatkan anggotanya duduk di DPR jika perolehan suaranya pada pemilu memenuhinya. Ambang batas parlemen untuk Pemilu 2024 ditetapkan 4%.
Survei digelar Indikator pada 15-22 Juli 2023 dengan melibatkan 1.811 responden yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan telah memiliki hak pilih. Responden tersebar di 38 provinsi se-Indonesia.
Responden, yang dipilih melalui teknik multistage random sampling, ditanya langsung oleh pewawancara dengan memedomani kuesioner. Toleransi kesalahan (margin of error) riset tersebut sekitar 2,35% pada tingkat kepercayaan 95%. (Knu)
Baca Juga:
PAN dan Golkar Merapat Prabowo, Peta Koalisi Pemerintah Berubah