Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto Sesuai Skenario Koalisi Besar, Ada Arahan Jokowi


Ketum PAN, Golkar, dan PKB berjabat tangan saat deklarasi dukungan Prabowo Subianto di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
MerahPutih.com - Deklarasi Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendukung Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto sebagai bacapres di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dinilai sejalan dengan wacana koalisi besar yang sempat mencuat, ketika keempat partai besar nasional bertemu dengan Presiden Jokowi di DPP PAN, April 2023 lalu.
Saat itu, Jokowi bertemu dan bersilaturahmi dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Baca Juga
PKS Ungkap Berlabuhnya PAN dan Golkar ke Prabowo Perjelas Peta Pilpres 2024
"Ini sudah sesuai dengan skenario koalisi besar ya, yang dulu diskemakan oleh Jokowi ketika pertemuan di DPP PAN. Minus PDIP dan juga NasDem, yaitu (terdapat) Gerindra, PKB, PAN dan Golkar. Jadi, ini adalah bagian daripada koalisi besar itu," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin di Jakarta, Senin (14/8).
Ia lantas menyoroti simbol-simbol politik yang menguatkan analisisnya. Salah satunya, Ujang menyebut, terlalu kebetulan jika PAN dan Golkar mengumumkan dukungan untuk Prabowo di hari dan lokasi yang sama. Untuk itu, ia pun menganalisis jika ini merupakan bagian dari dukungan Jokowi untuk Prabowo.
"Yang kedua, lihat saja bagaimana PAN dengan Golkar bersama-sama loh mendukung Prabowo di saat yang sama, di tempat yang sama. Itu kemungkinan ada arahan itu, kalau tidak ada arahan, pasti harinya berbeda, tempatnya berbeda gitu loh," jelas Ujang.
"Secara politik, simbolnya seperti itu, saya sih melihatnya ada arahan Jokowi, sebagaimana skema awal dulu saat pertemuan di DPP PAN itu, dan berlanjut dengan tadi, dukungan koalisi besar kepada Prabowo saat ini," sambungnya.
Dukungan dua partai besar nasional kepada Prabowo turut diungkap Ujang sebagai bentuk kesamaan visi dan misi mereka yang menilai jika Prabowo merupakan sosok yang tepat untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Jokowi.
Baca Juga
Lebih lanjut Ujang menyebut, bergabungnya Golkar serta PAN dapat menjadi kekuatan besar yang signifikan bagi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk dapat bersaing, bertarung, dan bersama-sama memenangkan pertarungan Pilpres 2024 nanti.
"Kalau (koalisi) ini solid terus, Gerindra, PKB, PAN dan Golkar tentu bisa menjadi kekuatan besar. Kekuatan yang punya potensi untuk bisa menang di Pilpres 2024 nanti," ujarnya.
Sebagai sebuah kekuatan besar, Ujang menyebut, KKIR tinggal mengatur strategi kemenangan dalam Pilpres mendatang, di mana salah satu kemenangannya juga ditentukan oleh siapa bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mereka usung.
"Kalau bacawapresnya itu bagus, bisa menambah elektoral dan menambah kemenangan bagi Pak Prabowo maka Prabowo punya potensi untuk bisa memenangkan pertarungan di 2024 nanti," pungkasnya.
Pada Minggu (13/8), PAN dan Golkar resmi mendeklarasikan dukungan terhadap Ketua Umum (Ketum) Gerindra, Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Momen deklarasi ini dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Dukungan dari PAN dan Golkar menambah kekuatan Prabowo Subianto di Pemilu tahun depan. Terakhir Prabowo mendapat dukungan dari PBB. Kini ada empat partai koalisi Prabowo Subianto yakni PAN, Golkar, PKB, dan Gerindra. (Asp).
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Legislator Sarankan Komisi Reformasi Polri Langsung Diketuai Presiden Prabowo

Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum
