PAN dan Golkar Merapat Prabowo, Peta Koalisi Pemerintah Berubah

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Agustus 2023
PAN dan Golkar Merapat Prabowo, Peta Koalisi Pemerintah Berubah

Deklarasi dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), secara resmi menegaskan dukunganya bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden. Dukungan dua partai tersebut, dinilai mengubah peta koalisi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Wawan Sobari mengatakan, selama ini Partai Golkar identik dengan PDI Perjuangan, yang mengusung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.

Baca Juga:

Ketua PDIP Solo Tanggapi Langkah PAN dan Golkar Dukung Prabowo

"Memang ini secara riil betul-betul mengubah koalisi, karena sebelumnya Golkar itu identik dengan PDI Perjuangan," kata Wawan.

Dengan dukungan dari Partai Golkar, PAN, dan PKB maka perubahan yang terjadi akan signifikan. Koalisi yang mengusung Prabowo sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024 saat ini mencapai 46 persen kursi di parlemen.

Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, PDI Perjuangan harus benar-benar mengoptimalkan penunjukan tokoh sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Merapatnya tiga partai ke Gerindra itu, menurut Wawan, akan menjadikan kontestasi Pemilu 2024 lebih berimbang.

"Tapi, memang di sisi lain, menurut saya, pertarungan makin berimbang; karena sampai saat ini Anies Baswedan juga masih belum clear. Anies baru didorong oleh Partai NasDem," katanya.

Ia menambahkan langkah politik Partai Golkar dengan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto, merupakan kejutan besar, mengingat sebelumnya partai berlambang pohon beringin itu masih mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai bakal capres.

"Kalau sekarang, Airlangga sudah menyadari bahwa dia dengan Partai Gerindra dan secara perolehan suara (Pemilu) 2019, Partai Gerindra lebih baik dari Partai Golkar," jelasnya.

Peta koalisi politik saat ini, menurut Wawan, sudah berubah dan tidak lagi sesuai dengan koalisi yang ada dalam pemerintahan saat ini.

"Koalisi yang terjadi menggambarkan apa yang akan ada pada pemerintahan ke depan usai Pemilu 2024. Artinya, koalisi sekarang sudah tidak dihitung lagi. Itu menunjukkan bahwa apa bedanya ketika Partai NasDem mencalonkan Anies," ujarnya dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto Sesuai Skenario Koalisi Besar, Ada Arahan Jokowi

#Golkar #Pemilu 2024 #Pilpres 2024
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan
Ia juga memprediksi akan ada tahapan lanjutan dalam reshuffle
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan
Indonesia
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat
Selain fokus pada kebijakan fiskal, bimtek juga akan membekali para legislator tentang cara menyerap aspirasi masyarakat
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat
Indonesia
Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
Idrus memahami kemarahan publik yang dipicu oleh isu kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR hingga Rp50 juta per bulan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
Indonesia
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman
Menurutnya, semua prosedur dan peraturan perundang-undangan telah dipenuhi dengan benar
Angga Yudha Pratama - Selasa, 19 Agustus 2025
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman
Indonesia
Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai
Golkar juga tidak pernah menolak kader yang ingin kembali aktif dalam kepengurusan partai.
Wisnu Cipto - Selasa, 19 Agustus 2025
Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai
Indonesia
Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin
Golkar tidak pernah mengeluarkan surat pemecatan terhadap Setnov sejak berstatus tersangka pada 2017 silam hingga saat ini.
Wisnu Cipto - Selasa, 19 Agustus 2025
Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin
Indonesia
Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan
Wakil Ketua Umum Golkar sebut Setnov masih bertatus kader partai.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 Agustus 2025
Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan
Indonesia
Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan
Novanto diwajibkan untuk melapor ke Balai Pemasyarakatan terdekat
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan
Indonesia
Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP
Setelah 14 tahun berkarir di dunia bisnis, ia pun tertarik memasuki dunia politik
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP
Indonesia
Sehari Sebelum Peringatan HUT RI, Mantan Ketua DPR Setya Novanto Bebas Bersyarat Setelah Hukuman Dipotong MA
Mahkamah Agung (MA) sebelumnya mengabulkan permohonan peninjauan kembali (PK) Mantan Ketum Partao Golkar itu.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 17 Agustus 2025
Sehari Sebelum Peringatan HUT RI, Mantan Ketua DPR Setya Novanto Bebas Bersyarat Setelah Hukuman Dipotong MA
Bagikan