Nikmati Sensasi Pedas Rujak Pontianak Khas Singkawang di Tangerang
Selasa, 03 Januari 2017 -
MerahPutih Kuliner - Ingin merasakan sensasi pedasnya rujak Pontianak? Tidak harus pergi ke Kalimantan. Karena di sekitar bantaran Kali Cisadane, tepatnya di Dermaga Peh Cun atau Tao Pekong Air Prasasti Tangga Jamban Kota Tangerang, setiap hari rujak Pontianak dijajakan oleh Budi Susanto (55).
Dengan berbekal ketrampilannya membuat rujakan, pria gaek asal Singkawang, Kalimantan Barat ini, setiap hari kebanjiran order dari para pengunjung Cisadane, maupun warga yang melintas dan sengaja ingin menikmati rujak bikinannya. Dalam menjajakan rujak khas bikinannya ini, Budi hanya menggunakan gerobak dorong.

Yang membedakan rujak Pontianak dengan rujak-rujak bebek, atau rujak lain adalah pada trasi dan bumbu kacangnya. Trasi rujak Pontianak didatangkan langsung dari Pontianak, sedangkan bumbu kacang yang digunakan untuk mencampur sambal pun, tidak digoreng menggunakan minyak, melainkan disangrai dengan pasir. Sehingga, jika bercampur dengan bumbu sambal trasi rujak Pontianak, serta aneka buah dalam perpaduan rujak ini, akan menimbulkan sensasi rasa yang khas.
"Kalau trasinya, ini asli didatangkan dari Pontianak. Bumbunya juga khas Pontianak," ujar Budi Susanto kepada merahputih.com, Senin (2/1).

Bumbu kacangnya pun tidak digerus sampai halus, hanya pecah-pecah saja. Alat penggerusnya tidak terbuat dari batu, tetapi menggunakan akar bambu yang sudah tua. Sehingga, jika digunakan untuk menumbuk, terjadinya benturan antara penumbuk dengan cobek tidak akan menimbulkan serpihan batu yang bisa beresiko terhadap kesehatan. Satu porsi rujak Pontianak dipatok dengan harga Rp 12ribu.
"Kalau pakai batu kan bisa benturan dengan cobek, bisa gerus batu cobeknya kan, bisa bahaya. Semua rujak Pontianak penggerusnya pakai akar bambu," katanya.