6 Motif Batik Khas Surabaya Memiliki Hak Paten

Selasa, 15 November 2022 - Ikhsan Aryo Digdo

SEBANYAK enam motif batik khas Surabaya resmi diakui. Enam motif batik yang sudah dipatenkan tersebut di antaranya motif batik Sparkling, Kintir-Kintiran, Abhi Boyo, Gembili Wonokromo, Kembang Bungur, dan Remo Surabayan.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos menyampaikan, hak paten itu dikeluarkan kementerian sekitar satu minggu lalu. Seluruh motif tersebut juga sudah melalui beberapa prosedur untuk memperoleh hak paten tersebut.

Baca Juga:

Uniknya Desainer Khanaan Mengusung Batik Tanpa Motif Batik di IFW 2022

"Keenam motif batik ini akan menjadi ciri khas batik Surabaya, sebab memang tidak ada di daerah lain," tegas Yos (panggilan akrab) saat jumpa pers di gedung Diskominfo Kota Surabaya, Senin, (14/11).

Motif batik yang dipatenkan telah mengikuti lomba desain batik di Surabaya. (Foto: merahputih.com)

Ia menegaskan, motif batik yang dipatenkan ini dipilih setelah Pemkot Surabaya menggelar Lomba Desain Batik Surabaya 2022. "Ya, para pengrajin batik itu banyak yang setor karyanya ke kami, dan melalui proses penjurian yang ketat akhirnya terpilih enam motif batik ini, dan enam motif inilah yang kami ajukan untuk dipatenkan," ujarnya.

Menurut Yos, setelah enam motif batik khas Surabaya itu dipatenkan, Pemkot Surabaya bersama semua elemen akan memasarkan dan mengenalkan motif-motif tersebut, baik di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.

Salah satu metode yang dipilih untuk memperkenalkan motif batik khas Surabaya ini dengan menggelar Spontanz Festival in Collaboration With Batik Surabaya. Acara ini juga turut mengundang penyanyi ibu kota seperti Bunga Citra Lestari, Kunto Aji dan Kahitna. "Nanti para artis ibu kota itu akan memakai busana batik khas Surabaya itu," ungkap Yos.

Baca Juga:

Ornamen Nusantara Motif Batik Kawung dan Kembang Melati Hiasi Gedung Parlemen

Selain itu, Pemkot Surabaya juga memasarkan produk khas Surabaya ini di Surabaya Kriya Gallery (SKG) Reborn. Bahkan, nantinya juga akan ada sejumlah gelaran atau pameran untuk memasarkan enam motif batik khas Surabaya ini.

Nuraini Farida, pembatik yang mencetuskan motif batik Kintir-Kintiran menuturkan bahwa desain motif batik ini menggambarkan Kota Surabaya yang dikelilingi beberapa sungai.

Motif batik yang dimiliki memiliki makna yang mendalam. (Foto: Unsplash/Trang Ngunyen)

Desain ini juga melambangkan bahwa arek-arek Suroboyo bagaikan aliran air yang bisa mengikuti kemana pun kemajuan zaman. Artinya arek-arek Suroboyo mampu berada dalam kondisi apapun untuk memperjuangkan hidup dan cita-citanya.

"Pada desain Kintir-kintir ini juga ada garis lengkungan dan garis bergerigi untuk mewakili aliran sungai dan alam mangrove dengan akar-akarnya yang tampak tajam," bebernya. Seperti ornamen Suro dan Boyo, lanjutnya, merupakan bentuk stilasi yang melambangkan arek-arek Suroboyo.

Ia juga menyematkan semanggi yang melambangkan cinta dan harmoni. Tak hanya itu, ada ornamen garis-garis bambu sebagai lambang perjuangan dan loyalitas.

"Ya semuanya itu pasti ada maknanya dan itu menggambarkan kota kita tercinta, Surabaya yang juga sebagai Kota Pahlawan,” pungkas Nuraini. (*)

Baca Juga:

Uniknya Selebrasi 11 Tahun Berkarya Ayu Diah Andari di IFW 2022

Tulisan dari Andika Eldon, kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan