5 Tanda yang Menunjukan Kamu Punya 'Daddy Issues'

Kamis, 28 Juli 2022 - P Suryo R

AYAH sosok yang trengginas di keluarga. Selain menjadi kepala keluarga, dia juga menempatkan diri sebagai ayah dari anak-anaknya. Namun sayangnya, tidak semua orang memiliki relasi yang baik dengan ayahnya dan mengalami Daddy Issues.

Dikutip dari Psychologytoday.com, daddy issues sebenarnya tidak memiliki definisi khusus, namun biasanya istilah ini digambarkan dengan adanya suatu masalah antara ayah dan juga anaknya. Masalah ini kemudian berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari perempuan. Seperti cara perempuan berhubungan dengan pria dalam hidupnya, terutama pria yang terlibat asmara dengan perempuan tersebut.

Biasanya perempuan yang ayahnya secara fisik atau emosional tidak ada, tidak mendukung, atau tidak terlibat dalam kehidupan mereka. Bisa jadi kehidupan dalam pernikahannya lebih bermasalah dibandingkan perempuan yang memiliki sosok ayah yang baik.

Baca Juga:

Dicuekin Pacar, Cara Membuat Dia Tidak Marah Lagi

cew
Masalah ini kemudian berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari perempuan. (Unsplash-Hisu lee)


Cemas


Pada saat memiliki pasangan, perempuan ini akan merasakan cemas yang berlebihan dan berpikir bahwa pasangan bisa pergi, berselingkuh, atau menyakiti. Itu dikarenakan orang seperti ini takut merasa sendirian lagi dan tentunya lebih rentan pada hubungan yang dijalin. Mereka juga takut tidak diperlakukan dengan baik.

Seks


Seks menjadi salah satu cara untuk memvalidasi keingininan mereka. Seks bukan hanya mengenai seks saja melainkan untuk menghilangkan kecemasan yang timbul. Dimana, dengan melakukannya dianggap membantu memunculkan rasa aman pada pasangannya. Dengan tindakan ini mereka merasa dicintai dan dipuja. Namun tak semuanya seperti itu. Ada juga yang benar-benar menutup diri terhadap seks karena menjadi seseorang yang terbuka terlalu menakutkan.

Kepercayaan


Ini yang selalu bermain pada pemikiran dan perasaan mereka yang tak diketahui oleh orang di luar dirinya. Mereka menganggap ayah yang seharusnya bisa mencintai, melindungi, dan merawatnya. Sayangnya si ayah gagal melakukan itu semua. Lantas, bagaimana bisa dia mempercayai orang lain untuk melakukan hal yang baik? Masalah kepercayaan itu bisa muncul sebagai rasa tidak aman, ketakutan berlebihan bahwa pasangannya akan selingkuh, masalah seks, dan permasalahan lain dalam dirinya. Jalan terbaik adalah mempercayai seseorang yang benar-benar dapat dipercaya.

Baca Juga:

Mengapa Anak Malas ke sekolah? Pahami Faktor-faktornya

cew
Faktor-faktor psikologis mengiringi relasi mereka pada pasangannya. (Unsplash/Zoe)


Pasangan buruk


Pikiran bawah sadar seseorang selalu berusaha untuk menyembuhkan luka lama yang ada dalam diri. Sayangnya meskipun tidak semua orang, ada yang mendapatkan pasangan seperti ayahnya yang memiliki perilaku yang tidak baik, seperti berjudi atau alkoholik. Seolah mengulang kaset lama yang sudah rusak, dia mendapatkan pasangan yang seperti ayahnya.

Pasangan tua


Memang klise. Mereka yang memiliki isu ini biasanya mencari pasangan yang lebih tua. Tujuannya adalah untuk menciptakan dinamika ayah dan anak. Dalam dirinya dia mencoba mencari keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dari orang yang lebih tua. Mereka berpikiran bahwa dengan yang lebih muda lebih mudah untuk dikendalikan, berujung pada dinamika yang tidak sehat. (yos)

Baca Juga:

Gangguan Depersonalisasi, Hidup Seperti dalam Mimpi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan