5 Resolusi Finansial 2023 untuk Ibu Pekerja

Jumat, 23 Desember 2022 - Hendaru Tri Hanggoro

ANCAMAN resesi global menyergap dunia pada 2023. Negara Eropa dan Amerika berupaya mempersiapkan kemungkinan terburu. Namun, para ekonom di Indonesia optimistis bahwa kalaupun ada resesi di sini, tak akan begitu mengancam seperti di Eropa dan Amerika.

Dasarnya, perekonomian Indonesia terus tumbuh hingga menciptakan peluang yang lebih banyak dan lebih baik bagi masyarakat untuk bekerja, termasuk bagi perempuan. Badan Pusat Statistik mencatat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan sebesar 53,41 persen pada Agustus 2022.

Kendati berperan penting di tempat kerja, laporan yang sama menunjukkan buruh perempuan masih berpenghasilan lebih rendah. Rata-rata upahnya hanya Rp2,59 juta. Sedikit di bawah buruh lelaki yang mencapai Rp3,33 juta.

Banyak perempuan pekerja adalah ibu yang bekerja dan ibu tunggal yang berusaha memenuhi kebutuhan keluarga.

"Dengan semakin meningkatnya biaya hidup dan ketidakpastian, perusahaan perlu hadir menyediakan benefit finansial yang bermakna dan berdampak yang layak diperoleh setiap ibu pekerja,” ujar Tobias Fischer, CEO wagely, seperti dikutip Antara (21/12).

Masih dalam suasana Hari Ibu, mengutip Antara, berikut adalah sejumlah resolusi finansial yang dapat dibuat oleh kamu, para ibu pekerja.

Baca juga:

Akhir Tahun Banyak Pengeluaran, Ini Tips Recharge Finansial Kamu

ibu pekerja
Kamu tak akan pernah bisa merencanakan masa depan jika tidak memahami situasi hari ini. (Foto: Pexels/Tatiana Syrikova)

1. Tinjau Pengeluaran Tahun Lalu dan Atur Bujet untuk Tahun Baru


Kamu tak akan pernah bisa merencanakan masa depan jika tidak memahami situasi hari ini. Coba lihat kembali kebiasaan belanjamu selama setahun terakhir. Apakah kamu mendapat kenaikan gaji? Kedatangan anggota baru di keluarga atau anak baru masuk sekolah? Adakah pengeluaran signifikan tahun ini?

Periksa mutasi rekening atau catatan transaksi keuanganmu, dan tentukan apa yang ingin kamu lakukan dengan lebih baik di tahun depan.

2. Lepaskan Lingkaran Utang


Utang bisa menjadi hambatan signifikan untuk mencapai resolusi finansial. Menurut OJK, total pinjaman daring perseorangan yang tidak lancar dan macet mencapai Rp 4,54 triliun per Oktober 2022.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp2,23 triliun berasal dari pinjaman perempuan. Perhatikan anggaranmu dan sisihkan lebih untuk secepatnya melunasi utang yang ada.

Jangan biarkan denda keterlambatan pembayaran dan bunga utang semakin menumpuk.

3. Mulailah Menabung untuk Keadaan Darurat


Akhir-akhir ini dunia startup gempar karena PHK massal. Menyikapi keadaan ini, kamu perlu menyiapkan dana darurat penting. Sekalipun kamu merasa posisi pekerjaan sekarang tidak berisiko.

Tidak ada orang mau memikirkan skenario terburuk, tetapi mempersiapkan hal yang tak terduga dapat menguarkan ketenangan pikiran. Besarnya dana darurat bervariasi untuk setiap ibu pekerja.

Idealnya, dana darurat harus mampu menutupi pengeluaran. Setidaknya tiga hingga enam bulan. Ingatlah pepatah “Sedia payung sebelum hujan”.

Baca juga:

Biar Finansial Enggak Morat-Marit Selama Musim Konser

resolusi finansial
Mempersiapkan hal yang tak terduga dapat menguarkan ketenangan pikiran. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

4. Tingkatkan Literasi Keuangan Anda


Laporan terbaru OJK menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Indeks perempuan memperoleh nilai sebesar 50,33 persen, sedangkan laki-laki beroleh 49,05 persen. Memperluas pengetahuan keuangan adalah salah satu resolusi terbaik yang bisa kamu lakukan.

5. Waspadai Inflasi Gaya Hidup

Setinggi apapun gaji, takkan berarti apabila kamu menghabiskannya untuk memenuhi gaya hidup. Memang, sih, enggak ada salahnya memanjakan diri setelah mendapat kenaikan gaji atau bonus.

Namun, jika tidak terkendali, kamu dapat terjerumus dalam fenomena “inflasi gaya hidup”, suatu keadaan ketika biaya gaya hidup lebih tinggi daripada penerimaanmu.

Ingatlah, untuk selalu fokus pada tujuan finansialmu. Hidup di bawah kemampuan bukan berarti mengorbankan kualitas hidup. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri menuju kebebasan finansial pada masa depan. (dru)

Baca juga:

Hadapi Resesi dengan Finansial Sehat

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan