Biar Finansial Enggak Morat-Marit Selama Musim Konser


Marion Jola memberi aksen di gerakan membuka blazer crop top bagian lengan sebelah kiri pada Flavs Festival 2022. (Foto: MP/Andreas PS)
MEDIA sosial sejak sebulan terakhir dibajiri momen kemeriahan bersama teman-teman di pelbagai konser musik. Mereka berfoto maupun swafoto dengan aneka gaya, dari mulai bernyanyi bersama sampai kaki bercak biru lantaran kelelahan sehabis berdansa.
Akhir tahun semakin dekat, semakin ramai pula kehadiran konser dan festival musik. Dalam dua bulan mendatang akan ada beragam konser musik, seperti Synchronize, NCT The Link, The Script, HITC, dan Soundrenaline.
Baca juga:
Dua Tahun Absen, Synchronize Fest Akan Hentak Jakarta di Oktober 2022
Bagi banyak orang, terutama pencinta musik, menonton konser jadi salah satu bentuk hiburan di tengah padatnya pekerjaan dan tugas sekolah. Belum lagi jika band dan penyanyi nan tampil merupakan musisi favorit. Rasanya semakin tidak sabar saja untuk membeli tiket agar bisa mendendangkan lagu bersama-sama di lokasi konser.
Namun, modal untuk menghadiri konser tidaklah sedikit. Apalagi jika kamu menginginkan posisi dekat panggung atau punya akses menemui penyanyi secara VIP lewat backstage. Selalu ada harga sesuai untuk kualitas diinginkan.

Tiket konser atau festival dengan pengisi musisi lokal dibanderol mulai 200 ribu hingga 1 juta rupiah. Sedangkan untuk artis internasional, rentang harganya biasa dimulai dari 1 juta hingga 5 juta rupiah. Bahkan ada pula mencapai harga di atas 10 juta rupiah. Belum lagi jika harus menyewa penginapan, naik transportasi, dan membeli makanan ketika di lokasi konser.
Bayangkan jika dalam setahun kamu pergi ke empat lokasi konser berarti paling sedikit membutuhkan dana di atas lima juta rupiah untuk seluruh persiapannya. Nah, jangan sampai, hal ini justru membuat kehidupan finansialmu jadi sulit apalagi hingga berutang.
Baca juga:
Siap Bergulir Konsisten, Synchronize Festival 2022 Umumkan Lineup Penampil
Untuk mengatasi hal tersebut, Certified Financial Planner Rizki Marman Saputra memberikan sejumlah tips mengatur keuangan bagi kamu nan ingin pergi ke konser. Pertama, perlu disadari kalau tidak ada hal salah dari menyisihkan sejumlah uang guna membeli tiket konser atau hal-hal hiburan lainnya. Namun, nominal uang tersebut harus disesuaikan dengan pemasukan dan pengeluaran sehari-hari.

“Perlu diperhatikan bahwa dana hiburan tersebut harus dianggarkan dan direncanakan terlebih dahulu agar tidak membebani atau bahkan mengambil porsi pos keuangan lainnya,” ungkap Rizki Marman pada Merahputih.com.
Pos keuangan tersebut, menurut Rizki Marman, meliputi kategori-kategori pemasukan dan pengeluaran. Misalnya untuk pemasukan ada dari gaji, jualan warung, dan lain-lain. Sedangkan untuk pengeluaran misalnya ada konsumsi makanan, listrik, hiburan, dan transportasi. Nah, kamu perlu mencatat semua hal ini termasuk jumlah uang masuk dan keluar dengan teliti. Cara ini cocok untuk menetapkan jumlah uang aman untuk dikeluarkan tanpa mengacaukan kehidupan finansial.
Rizki Marman juga membagikan tips bagi Generasi Z belum mempunyai cicilan dan ingin mengatur keuangan bisa menggunakan prinsip 50, 30, dan 20. Nah, 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya makan, minum, dan transportasi. Lalu, 30 persen untuk hiburan diri, misalnya menonton, jalan-jalan, atau jajan. Sementara, 20 persennya lagi digunakan untuk investasi.
Selain itu, kamu perlu mempersiapkan diri jauh-jauh hari jika mau membeli tiket konser. Misalnya ada konser A diadakan di November, maka kamu harus mulai menabung sejak 3 sampai 4 bulan sebelumnya.

Bahkan, jika bisa lebih jauh jangka waktunya, tentu lebih baik. Hindari membeli tiket konser secara dadakan menjelang hari H. Sebab, selain membuat keuangan menjadi tidak stabil, harganya juga biasanya sudah naik.
Sebagai tambahan, Rizki Marman sangat tidak menyarankan bagi anak muda untuk mengambil sistem pay later atau cicilan daring ketika ingin menyiapkan dana.
Sebab, membeli tiket konser tidak termasuk hal mendesak. Biasanya, sistem cicilan hanya efektif jika memang uangnya digunakan untuk investasi, modal bisnis, atau sifatnya menambah nilai diri maupun finansial, seperti beasiswa atau kursus. Selalu ingat kalau pinjaman online bukanlah jalan keluar dari cashflow kacau. (mcl)
Baca juga:
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Lagu Ikonik Naif 'Piknik 72' Dibawakan oleh Pee Wee Gaskins dan Jadi Bagian Mini Album, Simak Liriknya

Lagu 'sad face :(' dari No Na Bentuk Eksistensi, Bicara Toxic Relationship

Lirik Lagu 'Dreams, Books, Power and Walls' dari JANNABI Bicara Tentang Idealisme

Lirik Lagu “MASAHITAM” Kritik Pedas DRIVEN BY ANIMALS untuk Ketidakadilan dan Kemiskinan

Lirik Lagu 'Perempuan' dari Tarrarin, Bentuk Apresiasi dan Persembahan Khusus

TADI Gandeng Kafin Sulthan dalam Single “Surga Sementara”, Ketika Kebahagiaan Bersifat Fana tetapi Abadi untuk Dikenang

'Balik Kanan' Bicara Tentang LDR dari Mata Seorang Mario G Klau, Berikut Liriknya

Michael Jackson Ajak Pendengar Tumbuhkan Rasa Cinta, Perdamaian, Kepedulian Lewat ‘Heal the World’, Simak Liriknya

Lirik 'Breaking Dawn' dari The Boyz, Jembatan 3 Bahasa dalam 1 Lagu

Lirik Lagu 'Iconik' dari Album Terbaru dari ZEROBASEONE
