3 Jenis Minyak Terbaik untuk Menggoreng, Menyehatkan Tubuh
Rabu, 16 Oktober 2024 -
MerahPutih.com - Minyak mengandung berbagai jenis asam lemak, termasuk asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA), asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), dan asam lemak trans. Kita disarankan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh (MUFA dan PUFA) sebagai pengganti lemak jenuh dan lemak trans.
Namun, minyak dengan kandungan MUFA yang lebih tinggi dan kandungan PUFA yang lebih rendah lebih baik untuk menggoreng. Hal ini karena menggoreng mengubah PUFA menjadi lemak trans dan senyawa berbahaya lainnya (seperti produk oksidasi lipid), yang tidak baik untuk kesehatan. Jadi, semakin sedikit PUFA berarti semakin sedikit senyawa berbahaya.
Nah, laman Health memberikan tiga rekomendasi minyak sehat yang sebaiknya kamu gunakan untuk memasak, antara lain:
1. Minyak Zaitun
Minyak zaitun merupakan minyak goreng utama dalam diet Mediterania dan juga digunakan untuk menggoreng. Minyak zaitun mengandung lebih banyak MUFA daripada PUFA, sehingga lebih kecil kemungkinannya menghasilkan senyawa berbahaya.
Baca juga:
4 Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan, Yuk Mulai Rutin Konsumsi
2. Minyak kacang
Minyak kacang mengandung 57,1% MUFA, 19,9% PUFA, dan 16,2% lemak jenuh. Sebuah penelitian membandingkan stabilitas empat minyak terpilih terhadap panas: minyak kacang, minyak kanola, minyak kedelai, dan minyak jagung. Senyawa berbahaya paling tinggi terdapat pada minyak jagung dan paling rendah pada minyak kacang.
3. Minyak Kanola
Meskipun minyak kanola memiliki MUFA (63,3%), PUFA (28,1%), dan lemak jenuh (7,36%) yang tinggi, menggoreng dengan minyak kanola dapat menghasilkan rasa yang tidak enak.
Sebuah penelitian membandingkan perubahan pada minyak kanola, minyak jagung, minyak kacang, minyak kelapa sawit, dan minyak bunga matahari selama menggoreng kentang goreng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak kacang memiliki senyawa berbahaya paling rendah. (ikh)