3 Direksi Borong Saham BRI Disaat Dalam Tekanan
Rabu, 12 Juni 2024 -
MerahPutih.com - Saham Bank Rakyat Indonesia atau yang memiliki kode BBRI tengah berada dalam tekanan. Gerak saham BBRI yang melemah belakangan berbanding terbalik dengan kinerja perseroan yang menguat dan bertumbuh positif.
Tercatat kinerja Januari hingga April 2024, laba BBRI meningkat 4,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Peningkatan ini, catat perseroan, didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang kuat dan efektivitas biaya kredit (Cost of Credit/CoC).
Laba BBRI selama empat bulan pertama tahun 2024 itu sesuai dengan ekspektasi analis atau setara dengan 28 persen dari perkiraan untuk sepanjang tahun. Sementara itu, pinjaman tumbuh 12 persen yoy pada April 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan Maret 2024 yang hanya meningkat 10,9 persen yoy.
Dengan kondisi saham yang merosot, tiga direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melakukan aksi borong saham BBRI dengan total 723.300 lembar.
Baca juga:
Saham Badan Usaha Tambang Ormas Keagamaan Harus Milik Koperasi
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, ketiga direksi yang membeli saham BBRI dengan nominal beragam antara lain Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu, dan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, pembelian saham BBRI oleh direksi itu bersifat pribadi atau dengan tujuan untuk investasi.
Pada 7 Juni 2024, Catur Budi Harto membeli 230.000 saham BBRI sehingga kepemilikan sahamnya saat ini menjadi sebanyak 4.045.557 saham.
Pada tanggal yang sama, Viviana membeli 280.000 saham BBRI sehingga kepemilkannya menjadi 3.659.500 saham. Kemudian pada 10 Juni 2024, Supari membeli 213.300 saham BBRI sehingga saat ini memiliki 4.970.914 saham BBRI.
Baca juga:
Perusahaan BUMN Resmi Akusisi 14 Persen Saham Vale Indonesia
Dalam satu bulan terakhir, saham BBRI telah murun Rp 330 menjadi Rp 4.350,00 pada 12 Juni 2025 atau turun mencapai 7,05 persen. (*)