204 Jemaah Haji Indonesia Jalani Safari Wukuf

Sabtu, 02 Juli 2022 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Mekkah melakukan screening kesehatan lebih dari 1.000 jemaah berisiko tinggi. Dari data tersebut, terdapat 204 calon haji Indonesia akan mengikuti layanan safari wukuf.

"Per hari ini kita sudah skrining lebih dari 1.000 calon haji yang risiko tinggi. Dari 1.000 yang risiko tinggi, kita lakukan 'medical check up' ada 204 orang yang harus disafariwukufkan," ucap Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Budi Sylvana di Mekkah, Sabtu (2/7)

Baca Juga

Kemenag Usahakan Kuota Haji 2022 Terserap 100 Persen

Artinya, kata Budi, kondisi kesehatan calon haji tersebut tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri.

"Jadi kita akan usulkan kepada Kemenag agar 204 orang ini bisa disafariwukufkan," ujar Budi.

Namun menurut Budi, jumlah 204 jemaah yang diusulkan untuk disafariwukufkan tersebut sifatnya masih dinamis, nanti akan bisa ditentukan di hari terakhir H-1 sebelum Arafah.

“Jadi nanti H-1 baru ketahuan berapa jumlah jemaah yang akan kita safariwukufkan, mudah-mudahan tidak bertambah,” kata Budi.

Budi meyakinkan kepada jemaah-jemaah yang kondisi kesehatannya secara medis tidak memenuhi syarat untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri akan tetap minta disafariwukufkan.

"Ini demi keselamatan jemaah, jadi jemaah tetap bisa wukuf tapi disafarikan,” sambungnya.

Baca Juga

Kementerian Agama Targetkan Kuota Haji 1443 H Terserap 100 Persen

Saat ini sudah masuk fase awal periode kritis yang puncaknya nanti saat memasuki Armuzna. Karenanya, kata dia, sebelum Arafah ini KKHI harus menyelesaikan seluruh skrining dengan harapan jemaah yang betul-betul sehatlah yang akan wukuf secara mandiri.

Ini penting dilakukan agar tadi angka wafat saat jemaah wukuf bisa terkendali, dengan skrining ulang atau medical checkup ini bisa diketahui betul dan bisa melihat jemaah mana yang bisa dan jemaah mana yang tidak disafariwukufkan.

"Sekali lagi, keselamatan jemaah jadi prioritas kita,” tandas Budi.

Ia menambahkan, mayoritas penyakit jemaah resiko tinggi adalah hipertensi, jantung terkait kardiovaskuler mendominasi penyakit jemaah.

“Saat ini penyakit jemaah didominasi hipertensi dan penyait terkait kardiovaskular, mungkin karena jemaah kita tahun ini masih tertib prokes, masih banyak jemaah Indonesia memakai masker sehingga angka penyakit parunya tidak sebesar yang diperkirakan,” tambahnya.

Menurutnya, menjelang Armuzna nanti KKHI terus mengimbau jemaah untuk menghindari kelelahan berlebihan. Karena, kalau sudah kelelahan yang berlebihan semua komorbid atau penyakit bawaan akan timbul.

“Kami imbau jemaah tetap minum yang cukup jangan tunggu haus untuk mencegah dehidrasi, tiga hari sebelum Arafah nanti perbanyak istirahat di hotel masing-masing agar kesehatan pulih dan siap untuk melaksanakan prosesi Armuzna dengan baik,” pungkasnya. (Knu)

Baca Juga

Arab Saudi Tutup Pintu Kedatangan Jemaah Haji pada 3 Juli 2022

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan