14 Ribu Orang Dukung Petisi 'Lion Air'
Minggu, 22 Februari 2015 -
MerahPutih Nasional- Hingga Minggu pukul 11.30 WIB tadi, ribuan warga termasuk mereka yang menjadi korban 'delay' Lion Air sudah menandatangani petisi www.change.org/LionAir yang dialamatkan dan ditargetkan kepada Presiden Joko Widodo. Pemilik Lion Air, Rusdi Kirana dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan agar dilakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus 'delay' Lion Air tersebut.
"Sampai siang ini pukul 11.30 WIB sudah terkumpul dukungan sebanyak 14,300 lebih yang menandatangani petisi itu," ujar Humas Change.org, Desma Murni ketika dihubungi merahputih.com, di Jakarta, Minggu (22/2).
Lalu, apa saja isi petisi tersebut? Diantaranya adalah, Pertama, agar Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan serta instansi terkait melakukan investigasi menyeluruh pada maskapai Lion Air. Menindak dan memberikan sanksi tegas kepada Lion Air terkait delay yang sudah sangat sering terjadi. Kedua, agar Presiden Joko Widodo mendukung investigasi ini dan memerintahkan Rusdi Kirana sebagai Wantimpres bertanggung jawab dan memberikan pernyataan tertulis dan lisan melalui media elektronik dan cetak mengenai kasus delay ini. (Baca: Penanggungjawab Atas Insiden Lion Air Dipertanyakan)
Tiga, agar Rusdi Kirana selaku pimpinan Lion Air Group meminta maaf dan memastikan ganti rugi kepada para penumpang yang mengalami kerugian materi dikarenakan keterlambatan selama berjam-jam. Empat, agar Menhub memberi sanksi Rusdi Kirana selaku pimpinan Lion Air Group yang saat ini menjabat sebagai Wantimpres atas kejadian delay maskapai Lion Air, yang sebabkan kekacauan di Terminal 1 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Poin berikutnya, lima, agar Menhub merevisi kembali Peraturan Menteri Perhubungan mengenai masalah keterlambatan jadwal penerbangan dengan memberikan kompensasi yang lebih baik dan juga sanksi berat kepada maskapai demi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan.
Namun, di hari Jumat (20/2) kemarin, Manajemen Lion Air yang diwakili oleh Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait meminta maaf kepada calon penumpang yang telah membeli tiket dan ketidaknyamanan tersebut. (mad)