12 Relawan Mer-C Indonesia Terjebak di Gaza Utara dan Selatan
Kamis, 16 Mei 2024 -
MerahPutih.com - Pada 6 Mei 2024, angkatan bersenjata Israel (IDF) melancarkan apa yang disebutnya operasi kontraterorisme di timur Rafah di perbatasan dengan Mesir dan mengambil alih perbatasan di sisi Gaza. Media Israel juga melaporkan bahwa kabinet militer Israel telah menyetujui perluasan operasi darat.
Rafah menjadi tempat perlindungan terakhir bagi lebih dari 1,4 juta warga Palestina yang terpaksa mengungsi dari Jalur Gaza utara dan Jalur Gaza tengah akibat perang yang masih berlangsung antara Hamas dan Israel.
Lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia menyampaikan, terdapat 12 relawan MER-C Indonesia yang masih tertahan di Gaza Selatan, karena pintu perbatasan Rafah ditutup akibat serangan militer Israel di Rafah, Gaza Selatan.
"Jadi ada sembilan tenaga medis dan tiga orang tenaga non medis ya," kata Kepala Tim Medis Darurat MER-C Indonesia Arief Rachman dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/5).
Baca juga:
Pertama Kalinya Staf Keamanan Internasional PBB Tewas di Rafah
12 Orang relawan tersebut terdiri dari satu dokter spesialis bedah plastik, satu dokter spesialis bedah ortopedi, satu dokter spesialis kedokteran keluarga, satu dokter umum, dan empat perawat, ditambah dengan tiga staf non medis, dan satu bidan.
Ia mengatakan, penutupan pintu perbatasan Rafah telah membuat alur keluar-masuk tim kemanusiaan menjadi terganggu. Tim relawan tersebut, seharusnya kembali ke Kairo karena tugas mereka di Gaza Selatan telah selesai. Di Kairo saat ini ada tim MER-C Indonesia yang bersiaga, mereka akan masuk ke Rafah bila situasi di perbatasan membaik.
"Katakanlah ke depan kemudian terjadi gencatan senjata permanen, situasi kondusif maka kemudian tim ini bisa bergerak masuk ke Rafah. Atau kalau kemudian sampai visa habis ternyata kondisi tidak menentu, tidak memungkinkan buat masuk (ke Rafah) maka tim ini kembali ke Indonesia," katanya.
Tim relawan di Kairo ini berjumlah tujuh orang, terdiri dari satu dokter spesialis kandungan, satu dokter spesialis bedah, satu dokter spesialis anestesi, satu dokter umum, satu dokter gigi, dan dua perawat.
Baca juga:
Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Gagal, 110.000 Warga Tinggalkan Rafah
Israel melancarkan serangan berskala besar terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas di perbatasan Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Lebih dari 35.100 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza. (*)