Waspadai Gejala Intolerensi Gluten yang Ganggu Aktivitas


Tak bisa dihindari mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. (Pexels/Lisa Fotios)
INTOLERANSI gluten adalah gangguan pencernaan yang terjadi karena tubuh tidak mampu mencerna gluten. Gluten adalah jenis protein yang biasanya ditemukan dalam gandum, jelai (barley) dan gandum hitam (rey).
Tak bisa dihindari gluten kerap diolah menjadi berbagai sajian, seperti mi, pasta, kue kering, sereal, termasuk roti, dan produk pastri.
Baca Juga:

Sebenarnya umumnya, gluten aman untuk dikonsumsi. Tapi, pada orang dengan intoleransi terhadap gluten, masalah kesehatan bisa jadi muncul setelah mengonsumsi makanan yang mengandung senyawa tersebut.
Penyakit celiac adalah bentuk intoleransi gluten yang paling parah. Penyakit celiac adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi sekitar satu persen populasi dan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan.
Namun, 0,5-13 persen orang bisa jadi memiliki sensitivitas gluten non-celiac, bentuk intoleransi gluten yang lebih ringan yang masih dapat menyebabkan masalah.
Kedua bentuk intoleransi gluten dapat menyebabkan gejala yang meluas, banyak di antaranya tidak ada hubungannya dengan pencernaan.
Baca Juga:
Mengenal Vaskulitis, Penyakit Autoimun yang Sempat Diderita Ashton Kutcher

Melansir dari Medical News Today, ada tanda dan gejala utama intoleransi gluten, salah satunya adalah sakit perut yang tercatat sekitar 83 pesen dari orang dengan intoleransi gluten dilaporkan mengalami sakit perut dan ketidaknyamanan setelah makan gluten.
Kemudian gejala lainnya adalah perut kembung yang terasa seperti perut membesar atau penuh dengan gas setelah kita makan. Ini bisa membuat merasa begitu tidak nyaman.
Faktanya, rasa kembung adalah salah satu keluhan paling umum dari orang-orang yang sensitif atau tidak toleran terhadap gluten. Sebuah studi menunjukkan bahwa 87 persen orang yang dicurigai memiliki sensitivitas gluten non-celiac mengalami perut kembung.
Lalu diare atau sembelit yang sebenarnya kadang-kadang mengalami dua hal ini. Namun ini dapat menjadi perhatian jika terjadi secara teratur. Kondisi ini juga merupakan gejala umum dari intoleransi gluten. Penderita penyakit celiac mengalami peradangan di usus kecil setelah makan gluten. (Mrf)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
