Viral, Anggota Polsuska Ancam Tembak Anak Punk, Begini Penjelasan PT KAI
Ilustrasi Polsuska (MP/Mauritz)
MerahPutih.Com - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang anggota polisi khusus kereta api (Polsuska) berbaret oren adu mulut dengan penumpang berdandan ala anak punk.
Sang petugas meminta salah satu penumpang untuk keluar dari kereta.
Baca Juga:
PT KAI Siagakan 11.000 Personel Keamanan untuk Natal dan Tahun Baru
"Turun kamu turun. Kamu jagoan?" kata Polsuska kepada anak punk.
"Jangan pak," pinta anak punk itu.
Anak punk tersebut dianggap mengganggu kenyamanan penumpang lain. Oleh sebab itu penumpang tersebut melaporkan kepada petugas.
"Kalau tidak bisa menjaga ketertiban gak usah naik kereta," tambah Sang Polsuska.
Satu orang anak punk itu pun mencoba membela rekannya. "Pak kita bayar pak kok disuruh turun," jelas rekan anak punk.
"Silakan kamu (lapor)" ujar sang Polsuska.
"Ayo kita visum," seru para anak punk.
"Gara-gara kita mondar mandir temen saya dipukul sampai berdarah gini. Tolonglah di mana keadilannya. Kita akan sebarkan semuanya di youtube," teriak seorang anggota punk.
"Ada yang keganggu gak?" kata anak punk.
Menanggapi video yang beredar luas di sosial media, kami klarifikasi bahwa tidak ada penodongan pistol ke penumpang KA yang dilakukan oleh petugas Polsuska (Polisis Khusus Kereta Api). Humas KAI menyebut, kejadian berlangsung pada 8 November 2019 di KA Lokal Rangkasbitung-Merak nomor 472.
Berawal dari pengaduan beberapa penumpang yang merasa tidak nyaman dengan perilaku sekelompok penumpang yang berjumlah sekitar 25 orang. Dalam aduannya, mereka dianggap mengganggu ketertiban dan berjalan mondar-mandir di kereta.
Petugas Polsuska langsung menuju tempat aduan untuk kemudian menegur mereka secaea baik-baik, tapi respons dari rombongan tersebut tidak kooperatif dan bahkan menantang petugas.
Polsuska mengeluarkan senjata kejut, bukan pistol, untuk pengamanan diri, sebab jumlah rombongan tersebut cukup banyak. Tindakan tersebut juga dilakukan untuk berjaga-jaga dari kemungkinan alat itu direbut atau disalahgunakan.
Baca Juga:
PT KAI Daop 1 Siapkan 13 Kereta Api Tambahan Saat Libur Nataru
Pada akhirnya, petugas Polsuska bertindak tegas dengan menurunkan beberapa penumpang yang membuat kegaduhan di Stasiun Karangantu. Setelah itu perjalanan KA kembali dilanjutkan.
KAI berharap agar para penumpang senantiasa menjaga ketertiban selama dalam perjalanan sehingga tidak menggangu kenyamanan penumpang lainnya.(Knu)
Baca Juga:
Begini Pernyataan PT KAI Terkait Penipuan Rekrutmen Jabatan Kepala Stasiun
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Prabowo Tambah 30 Rangkaian KRL Baru, Momentum Penting KAI Tingkatkan Layanan
KAI Lakukan Penyesuaian Jadwal dan Pola Perjalanan 1 Desember 2025, Tiket belum Bisa Dipesan
DPR Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo Perkuat Layanan Commuter Line Jabodetabek
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Prabowo Targetkan Pembangunan Jalur Kereta Trans-Sumatra, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sulawesi
Keunggulan Stasiun Tanah Abang Baru Diklaim Lebih Efisien, Waktu Tunggu Kereta Maksimal 6 Menit Saja
Stasiun Tanah Abang Baru Berkapasitas 308 Ribu Penumpang, Presiden Prabowo Pastikan Frekuensi Perjalanan KRL Ditambah