UNDP, WHO dan IOM Sediakan ventilator untuk Pasien COVID-19 di Indonesia
UNDP, WHO dan IOM akan menyediakan total 33 ventilator selama empat minggu (Foto: Unsplash/Adam Niescioruk)
PENGIRIMAN ventilator pertama yang diadakan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) tiba di Jakarta, Senin (1/6). Pengiriman ini adalah bagian dari upaya bersama oleh tiga organisasi PBB untuk memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia untuk menanggulangi COVID-19.
Bersama-sama, UNDP, WHO dan IOM akan menyediakan total 33 ventilator selama empat minggu dengan perkiraan biaya 762.460 dolar AS. WHO akan berkontribusi 27 ventilator didukung melalui kemitraan dengan Pemerintah Jepang, dan masing-masing tiga dari IOM dan UNDP. Operasi pengadaan logistik dilakukan oleh UNDP, demikian menurut berita pers yang diterima merahputih.com.
Baca juga:
Kolaborasi di Sektor Pendidikan Menerapkan Pembelajaran Secara Digital
Pengiriman pertama akan diserahkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ventilator akan dikirim ke fasilitas kesehatan yang sangat membutuhkan di seluruh Indonesia. "Dampak pandemi COVID-19 di Indonesia membutuhkan dukungan dan kemitraan semua pihak," kata Kepala Perwakilan UNDP, Christophe Bahuet.
Bahuet juga menambahkan UNDP bersama dengan Sistem Pembangunan PBB akan mengintensifkan dukungannya untuk membantu mengatasi dampak sosio-ekonomi pandemi pada masyarakat Indonesia. Organisasi terkemukan PBB itu akan mempersiapkan pemulihan hijau berkelanjutan dalam kemitraan erat dengan Pemerintah. "Pengiriman pertama ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan perawatan kepada mereka yang paling membutuhkan," paparnya.
Baca juga:
3 Hal Nyebelin Ketika Menggunakan Masker, Apakah Kamu Juga Merasakannya?
Meskipun banyak pasien yang terinfeksi COVID-19 tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Penggunaan ventilator dibutuhkan untuk membantu mengatur pernapasan.
"Secara global, ada permintaan tinggi untuk peralatan penting untuk mengobati COVID-19, sehingga ventilator ini akan memberikan dampak yang signifikan untuk memberikan perawatan kritis kepada pasien yang paling terkena dampak di seluruh Indonesia," kata Dr N. Paranietharan, Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia.
Pada tanggal 30 Mei 2020, ada 25.773 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Indonesia dengan 1.573 kematian. Kasus COVID-19 telah dilaporkan di 414 kabupaten di 34 provinsi di Indonesia. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin