UKM Pendidikan akan Go-Digital Bersama Pintek
Lewat program SIPLah. (Foto: Unsplash/NordWood Themes)
PINTEK terus mendukung pengembangan UKM pendidikan lewat program Sistem Pengadaan Informasi Sekolah (SIPLah). Lewat acaranya bertajuk Pintek Conference Roadshow: Pengembangan Potensi UKM Pendidikan Melalui SIPLah, Pintek mengajak UKM pendidikan untuk mengembangkan potensi bisnis yang lebih optimal.
Acara kali ini, Pintek mengundang UKM yang bergerak di bidang pendidikan di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hadir pula July Emmylia SE, MM, selaku Kabid Binus dan Pemasaran, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Rudi Martono, serta Sekretaris Eksekutif DPP APINDO Jawa Barat.
“Melalui program acara Pintek Conference Roadshow, kami ingin optimasi UKM Pendidikan dalam memaksimalkan penjualannya. Terlebih lagi dengan adanya program SIPLah dari Pemerintah dapat memudahkan UKM Pendidikan untuk berjualan hanya dengan menggunakan internet,” kata Tommy Yuwono, Co-founder dan Direktur Utama Pintek.
Baca juga:
Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, jumlah UMKM yang sudah menggunakan teknologi digital ada sekitar 12 juta lebih. Berdasarkan angka tersebut, hanya sekitar 13 persen UMKM di Indonesia yang sudah menggunakan teknologi digital untuk berjualan dari total UMKM di Indonesia sekitar 64 juta.
Selain itu, UMKM di Indonesia juga menghadapi berbagai persoalan untuk memaksimalkan penjualannya, salah satunya adalah kendala permodalan.
“Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh UKM Pendidikan, tim kami menemukan adanya kesulitan modal untuk memenuhi kebutuhan pesanan sekolah. Hal ini yang menyebabkan angka pertumbuhan UKM Pendidikan belum optimal,” kata Tommy.
“Selain itu, adanya program SIPLah diharapkan mampu menjadi sarana penjualan digital yang tepat untuk UKM Pendidikan,” lanjutnya.
Baca juga:
Menurut Rudi, APINDO memiliki program pembinaan bagi pelaku UKM untuk go-digital dengan memanfaatkan teknologi proses penjualannya.
“Hal ini perlu dilakukan agar UKM dapat memperluas pasar, menjangkau daerah lebih jauh, dan meraih laba setinggi-tingginya. Pada kesempatan ini, kami ingin mengajak UKM pendidikan yang hadir pada acara ini untuk memaksimalkan potensi dari program SIPLah,” kata Rudi.
SIPLah diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan efektivitas serta pengawasan pengadaan barang dan jasa sekolah yang bersumber dari dana BOS. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Pemerintah Ingatkan E-Commerce Patuhi Regulasi Thrifting, Shopee Blokir Lebih Dari Satu Juta Keyword
Pemerintah Bakal Rebranding Tempat Jualan Pakaian Bekas, Jadi Pusat Brand Lokal
Pemerintah Larang Praktik Thrifting di e-Commerce, Ancam Langsung Tutup Toko
Presiden Perintahkan Menteri UMKM Siapkan Produk Substitusi Bagi Pelaku Usaha Thrifting
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Menilik Aksi Kampung Tiktokers Kampanyekan Jersey Produk Lokal Buatan UMKM
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Aktivitas UMKM Budidaya Ikan Mas Koki Beromzet Ratusan Juta
Pramono Targetkan Tahun Ini Fasilitasi 5.000 Sertifikasi Halal