Twitter Tindak Tegas Cicitan Mengharapkan Kematian Seseorang

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 03 Oktober 2020
Twitter Tindak Tegas Cicitan Mengharapkan Kematian Seseorang

Twitter akan tindak tegas akun yang meluncurkan cuitan tentang berharap kematian seseorang (Foto: pixabay/free-photos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BEBERAPA jam sejak Presiden AS Donald Trump mengungkapkan dirinya mengidap COVID-19, beberapa orang men-tweet mereka lebih mendukung virus tersebut.

Cicitan warganet berisi keinginan atau harapan kematian terhadap seseorang, menurut Motherboard Article, tak lagi bisa terpampang di Twitter.

Baca Juga:

Twitter Akan Berikan Perintah untuk Membaca Sebelum Retweet

Twitter, seperti dikutip dari laman Engdaget,memberi tahu Motherboard mengenai aturan tersebut telah diberlakukan sejak April. Namun, dilihat di internet archive, menunjukan kebijakan khusus itu telah hadir sebagai bagian dari aturan sederhana diluncurkan Twitter di Musim Semi 2019, tepatnya sejak Juni 2019.

Twitter larang cuitan yang mengharapkan kematian seseorang (Foto: pixabay/alurean)

Aturan tersebut melarang siapa pun menginginkan atau mengharapkan cedera serius bahkan kematian pada seseorang atau sekelompok orang.

Pihak Twitter tak mentoleransi konten menginginkan, mengharapkan, dan mengungkapkan keinginan untuk mati, cedera serius, atau penyakit fatal pada individu atau sekelompok orang.

Bahkan dengan kelakar sekali pun, contoh 'Saya harap kamu terkena kanker dan meninggal'.

Dilarang pula menginginkan sesesorang menjadi korban kecelakaan serius, contoh 'Saya berharap kamu akan ditabrak mobil saat kamu membuka mulut'.

Baca juga:

Twitter Berikan Label Pada Akun Pejabat Pemerintah dan Media, Ada Apa?

Selain itu tak diperbolehkan juga mengatakan sekelompok individu pantas mendapat cedera fisik serius, contoh 'Jika kelompok pengunjuk rasa ini tidak tutup mulut, mereka pantas untuk ditembak'.

Pada tweet mencoba mengklarifikasi aturan, Departemen Komunikasi Twitter menjelaskan, bila melanggar aturan itu memang tidak dapat langsung mengakibatkan akun ditangguhkan.

Bila penegakan hukum terjadi, kemungkinan tweet akan dihapus dan akun si pelaku dikunci selama proses hukum (Foto: pixabay/photomix-company)

Bila penegakan hukum terjadi, kemungkinkan tweet perlu dihapus, dan seperti terlihat dalam keadaan sebelumnya, akun bisa dikunci selama proses hukum berjalan.

Secara terpisah, Juru Bicara Facebook mengatakan, platform mereka juga menghapus konten menginginkan kematian Presiden AS, termasuk komentar dan postingan menandai Presiden AS.

Banyak orang bertanya-tanya saat ini apakah kebijakan tersebut bisa diterapkan pada akun Presiden sendiri, atau ke gerombolan orang melemparkan ancaman pembunuhan terhadap orang lain di Ttwitter selama bertahun-tahun tanpa tindakan.

Sementara kebijakan secara khusus melarang unggahan semacam itu baru-baru saja diterapkan, hanya ada sedikit komunikasi dari Twitter atau Facebook tentang mengapa hal itu tak bisa dilakukan lebih awal, sementara teori konspirasi dan ekstremis lainnya membuat postingan mengarah pada kekerasan sebenarnya. (Ryn)

Baca juga:

Twitter Tengah Survei Fitur Layanan Berbayar, Simak Daftar Lengkapnya

#Donald Trump #Twitter #Akun Twitter
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Dunia
‘Jimmy Kimmel Show’ Dihentikan Tayang karena Ledek Donald Trump, Langkah yang ‘tidak Amerika Banget’
Warga AS merasa kehilangan kebebasan berbicara.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
 ‘Jimmy Kimmel Show’ Dihentikan Tayang karena Ledek Donald Trump, Langkah yang ‘tidak Amerika Banget’
Indonesia
Ratusan Ribu WNI di AS Belum Lapor Diri, Dubes Indroyono Ingatkan Program Deportasi Trump
Indroyono menyampaikan bahwa persyaratan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat untuk memberikan visa kepada masyarakat di tanah air tidak terlalu berat.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Ratusan Ribu WNI di AS Belum Lapor Diri, Dubes Indroyono Ingatkan Program Deportasi Trump
Dunia
Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%
Tarif baru itu menjadi bagian dari kesepakatan dagang pemerintahan Trump dengan Jepang melalui proses negosiasi yang berlangsung sejak 22 Juli lalu.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%
Dunia
Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'
Trump dikabarkan menginginkan konflik di wilayah tersebut segera berakhir
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'
Dunia
Profil Charlie Kirk, Politisi AS yang Ditembak hingga Tewas saat Berpidato di Utah
Charlie Kirk meninggal dunia usai tewas ditembak saat berpidato di Utah, Amerika Serikat. Ia merupakan politisi AS yang mendukung Israel.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Profil Charlie Kirk, Politisi AS yang Ditembak hingga Tewas saat Berpidato di Utah
Dunia
Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi bahwa influencer yang juga komentator politik konservatif AS Charlie Kirk meninggal dunia
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan
Dunia
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Hakim menyebut langkah Trump sebagai kedok untuk serangan ideologis terhadap universitas top AS.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
  Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Dunia
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS
Putin dan Jong-un mendampingi Xi saat mereka menuju ke platform.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
 Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS
Bagikan