TNI Kerahkan Hercules Hingga KRI OWA-354 Bantu Korban Bencana Alam di NTT

Pesawat Hercules (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Merahputih.com - TNI Angkatan Udara (AU) memberangkatkan dua pesawat C-130 Hercules ke Maumere, Kabupaten Sika, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengirim bantuan kepada warga terdampak bencana banjir bandang di Flores, NTT.
Bantuan berupa paket sembako sebanyak 26.138 Kg. Perinciannya, pesawat C-130 Hercules A-1337 dengan pilot Kapten Pnb Bagus mengangkut sebanyak 12.650 Kg, sedangkan pesawat C-130 Hercules A-1335 mengangkut 13.488 Kg dengan pilot Mayor Pnb Fahmi.
Baca Juga:
Update Korban Banjir Bandang Flores Timur: 69 Orang Meninggal Dunia
"Hari ini saya telah memerintahkan Kasal untuk memberangkatkan (kapal) KRI OWA-354 dalam rangka mengangkut bantuan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial RI menuju lokasi bencana di NTT dan NTB,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kepada wartawan, Selasa (6/4).
Selain mengerahkan KRI OWA-354 dan Hercules C-130, TNI hyfa mengerahkan helikopter untuk membantu korban bencana alam di NTT dan NTB.
"TNI juga memberangkatkan prajuritnya untuk membantu evakuasi dan pertolongan pertama," jelas Hadi.

Rencananya, TNI akan memberangkatkan Batalion Zeni dari Kodam IX/Udayana Bali dan Kodam XIV/Hasanuddin Makassar untuk membantu membersihkan daerah terdampak, sekaligus melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4), pukul 23.00 WIB, sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.
Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan. Warga yang mengungsi tersebar di lima kabupaten di wilayah Provinsi NTT.
Siklon Tropis Seroja berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota. Di antaranya adalah Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.
Baca Juga:
Polda NTT Berangkatkan Enam Kapal dan Lima Perahu Karet Bantu Korban Banjir Bandang
Total warga meninggal dunia berjumlah 128 orang selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut dan total korban hilang mencapai 72 orang.
Bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah tadi juga berdampak pada sejumlah kerugian total antara lain 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR), sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR dan 84 unit lain terdampak. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus

Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
