Wisata

Tiga Standar Baru dalam Tren Wisata 2022

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 10 Desember 2021
Tiga Standar Baru dalam Tren Wisata 2022

Tren wisata di tahun 2022 mengalami berbagai perubahan mendasar. (Foto: Unsplash/Roihan Haidar)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TEMPAT wisata, hotel, kafe, restoran, teman bermain, semua menghias diri untuk menjadi instagramable. Bandara pun berlomba-lomba dengan desain mewah nan spektakuler, seperti di Changi Singapore dan Istanbul.

Tren tersebut juga ditambah dengan bleisure (business + leisure) yang memanjangkan durasi perjalanan bisnis untuk liburan. Semua itu menjadi tren terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Dengan adanya pandemi, tren wisata 2022 akan sangat berbeda.

Baca Juga:

Gudeg Manggar dan Lemper Sanden Ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda

wisata
Tren wisata 2022 terasa lebih konkret dan bukan general sebagian besar positif. (Foto: freepik.com/marymarkevich)

Tren wisata 2022 terasa lebih konkret dan bukan general. Tidak seperti tren lain di masa lalu (overtourism, passenger shaming, dan perubahan program frequent), tren wisata 2022 sebagian besar positif.

Selain itu, wisatawan sekarang telah beralih untuk mencari lokasi yang lebih membawa pengalaman bermakna. Artinya, mereka ingin benar-benar memiliki ikatan mendalam dengan lokasi wisata, bukan hanya melihat-lihat. Terutama sekarang, ketika risiko meningkat dan peraturan selama pandemi lebih ketat.

Numun, minat pada industri pariwisata juga meningkat secara signifikan. Wisatawan kini benar-benar mencari tahu jaringan hotel mereka. Mereka tahu maskapai apa yang mereka suka dan tidak suka. Mereka juga mencari restoran yang lebih baik, dan mereka mengambil lebih banyak risiko dan berharap banyak pada lokasi wisata.

Berikut beberapa hal yang akan menjadi standar, bukan hanya tren, untuk industri pariwisata tahun 2022, seperti disusun travelbinger.com.

Wisata ramah lingkungan

wisata
Eco travel bukanlah sebuah tren itu akan menjadi standar karena banyak orang semakin sadar. (Foto: freepik.com/prostooleh)


Banyak industri pariwisata yang terus mendorong "wisata ramah lingkungan" sebagai tren. Meskipun perjalanan ramah lingkungan akan terus meningkat, dunia sudah berubah secara umum, dan semakin banyak manusia yang berupaya keras untuk berkontribusi mewujudkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Jadi, eco travel bukanlah sebuah tren, itu akan menjadi standar.

Karena permintaan, lebih banyak hotel akan menyingkirkan sedotan plastik, menambahkan lebih banyak tempat sampah daur ulang di kamar dan menggunakan deterjen ramah lingkungan untuk binatu dan pembersih. Lebih banyak restoran akan bekerja sama dengan peternakan lokal dan meningkatkan penggunaan produk lokal. Maskapai penerbangan akan terus mengurangi barang-barang plastik sekali pakai dan mengimbangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, akan lebih banyak destinasi wisata yang berusaha untuk menjadi kawasan netral karbon.

Perjalanan wisata transformasional

wisata
Perjalanan wisata transformasional dilandaskan pada hubungan seseorang dengan destinasi. (Foto: Unsplash/RINZ WE)


Ini adalah sesuatu yang muncul di daftar tren perjalanan setiap tahun, tetapi perjalanan wisata selalu seperti itu. Perjalanan transformasional persis seperti yang kamu duga. Ini adalah masa ketika pelancong melakukan perjalanan untuk belajar, memperluas pikiran mereka, mencapai kejernihan pikiran, dan pada dasarnya tumbuh dari pengalaman wisata.

Tidak perlu wisata yang jauh. Bahkan perjalanan menghadiri pesta pernikahan ke Yogyakarta atau Bali dapat menjadi momen transformasi melalui orang-orang yang kamu temui, makanan yang kamu makan, dan pengalaman yang kamu miliki.

Jenis perjalanan wisata ini menjadi bernilai karena dilandaskan pada hubungan yang dimiliki seseorang dengan destinasi dan melihat berbagai hal dengan cara baru. Sekali lagi, perjalanan transformasional bukanlah tren baru, ini hanya mencerminkan cara pandang orang yang telah berubah. Kita semua membutuhkan perjalanan yang bermakna dalam hidup.

Baca Juga:

Seperti Apa Tren Berwisata di 2022?

Perjalanan yang berpusat pada teknologi

wisata
Ponsel harus selalu berada dalam genggaman. (Foto: Pexels/Adrianna Calvo)


Teknologi merupakan bagian integral dari industri pariwisata, untuk memesan tiket penerbangan di ponsel, media sosial, dan teknologi canggih di kamar hotel. Meskipun demikian, itu bukan tren.

Teknologi meningkat setiap tahun, terus berkembang, dan menjadi bagian dari paket perjalanan wisata. Kamu akan terus menggunakan aplikasi, memesan layanan kamar melalui iPad, menggunakan WIFI di penerbangan. Hal-hal seperti itu tidak akan berubah, bukan tren tapi standar yang akan terus meningkat seiring perkembangan teknologi.

Artificial Intelligence (AI) jelas tidak akan membuat gebrakan besar pada tahun 2020. Itu akan terjadi jauh di kemudian hari. Inovasi seperti mobil tanpa pengemudi dan kamera yang lebih baik pada ponsel akan menjadi lebih baik. Namun untuk saat ini, teknologi belum akan mengubah cara kita bepergian tahun 2022, hanya akan menjadi lebih canggih. (aru)

Baca Juga:

Pengembangan Kota Tua dan Jakarta Barat Sebagai Tempat Pariwisata

#Wisata #Travel #Traveling #Lipsus Tren Desember
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa
Airbnb Experiences ini mulai diluncurkan Kamis (21/8) di Seoul dan akan segera hadir di Los Angeles dan Tokyo, bertepatan dengan tur mendatang SEVENTEEN, ‘SEVENTEEN WORLD TOUR [NEW_]’.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Indonesia
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Satpol PP Pariwisata bukanlah pembentukan unit baru, melainkan penugasan khusus bagi personel yang sudah ada.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Juli 2025
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Bagikan