Temukan Daya Magnet, Kapal Pencari KRI Nanggala 402 Bergerak ke Utara Bali


Basarnas menaikkan peralatan ke atas KN SAR Antasena di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, Jumat (23-4-2021). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
MerahPutih.com - Keberadaan kapal selam KRI Nanggala 402 yang dinyatakan hilang kontak belum diketahui.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad menuturkan, titik pencarian semakin difokuskan di salah satu titik di utara Pulau Bali, tepatnya 40 kilometer dari cerukan bawah.
"Peralatan KRI sudah berada di utara Pulau Bali, jadi kalau ditarik garis jaraknya dari cerukan bawah itu sekitar 23 mil atau kurang lebih sekitar 40 kilometer," ujar Riad saat konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali, Jumat (23/4).
Baca Juga:
Jubir Prabowo: Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 Adalah Prajurit Elite
Dia mengatakan, fokus pencarian di lokasi tersebut lantaran diduga kuat lokasi keberadaan KRI Nanggala 402.
Hal itu dibuktikan dengan adanya daya magnet tinggi dan tumpahan minyak yang kemarin sempat sudah terdeteksi.
"Sehingga sekarang sedang dilaksanakan terus pemantauan di wilayah tersebut dengan memanfaatkan semua peralatan yang ada," sambungnya.

Sementara itu, seluruh prajurit TNI Angkatan Laut (AL) se-Indonesia melaksanakan doa bersama untuk keselamatan kapal selam KRI Nanggala 402 secara serentak.
Dalam kesempatan ini, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono melaksanakan doa bersama didampingi Asisten Pembinaan Potensi Maritim (Aspotmar) Kasal Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto dan pejabat Mabesal lainnya, di Masjid Al-Arif Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur.
Kegiatan doa bersama yang dipimpin Kepala Dinas Pembinaan Mental Angkatan Laut (Kadisbintalal) Laksma TNI Ian Heriyawan ini diawali dengan ibadah salat hajat, membaca surat Yasin, istigosah dan doa keselamatan agar KRI Nanggala 402 segera ditemukan dan selamat.
Baca Juga:
Robot Bawah Laut Dikerahkan Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402
Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan khataman Alquran dan dilanjutkan doa bersama.
Pada waktu yang bersamaan, personel Mabesal juga melaksanakan doa bersama sesuai agama yang dianut yakni agama Kristen di Gereja Bukit Kasih dan agama Hindu di Pura Ade Saka.
Kegiatan doa bersama ini sejalan dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, dalam kondisi saat ini, prajurit TNI AL wajib membantu baik dalam melaksanakan aksi cepat tanggap evakuasi kapal selam maupun melaksanakan doa bersama demi keselamatan KRI Nanggala 402 dan personel di dalamnya. (Knu)
Baca Juga:
Sinyal Magnet Temuan KRI Rimau Jadi Titik Terang Temukan Kapal Selam TNI
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan

TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati

Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025

Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan

Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan

Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk
